Mohon tunggu...
kameliabakri08
kameliabakri08 Mohon Tunggu... Penulis - Freelance Content Writer

Membaca dengan mata, menulis sepenuh hati, sila menikmati lalu petik sisi baiknya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sekeping Cahaya di Tengah Kegelapan

8 Juli 2020   17:31 Diperbarui: 8 Juli 2020   17:23 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Makin hari hidup makin susah, ada saja duri yang menusuk tidak hanya tersangkut dalam tubuh kita, tapi kita juga merasa ada duri kehidupan yang telah sayang pada kita sehingga selalu mengikuti langkah kaki kita hingga pada akhirnya setiap aktivitas tidak berjalan dengan maksimal.

Kadang ada yang kurang, ada yang salah, ada yang hilang atau bahkan ada yang dianggap remeh!. Menyedihkan bukan!. Hidup berlumuran dengan kesengsaraan adalah hidup yang tak ingin dimiliki oleh siapapun. Hidup bahagia dan berkecukupan adalah impian semua orang, bukan begitu?

Pertanyaannya sekarang apa yang harus kita lakukan untuk mencapai titik kebahagiaan dan kata cukup tersebut? ada yang bilang dengan bekerja keras mencari harta sebanyak-banyaknya, disisi lain ada yang mengatakan banyak membantu orang lain karena salah satu hal yang mampu membuat kita bahagia dan merasa cukup adalah dengan cara dapat membantu orang lain mengurangi kesusahannya bahkan ada yang mengatakan bekerja keras mencari uang sembari membantu orang lain.

Yahh semuanya benar, tak ada yang salah sebab semua orang bisa berasumsi. Masing-masing individu memiliki standar kebahagiaan dan kecukupannya, termasuk kamu!.
Jika hidup kamu saat ini dipenuhi dengan berbagai pikiran yang begitu berat, bagaimana mendapatkan uang agar bisa membiayai hidup, bagaimana mendapatkan pekerjaan, bagaimana caranya hutang bisa dilunasi dengan cepat, bagaimana caranya membayar uang kuliah tiap semester dan berbagai masalah hidup lainnya.

Tidak ada kesulitan di dunia ini yang melebihi batas kemampuan manusia untuk menyelesaikannya. Ingatlah, jika kita masih memiliki fisik yang sempurna maka tidak ada keraguan untuk tidak berusaha dan bekerja keras. Sedikit berbagi cerita kamu kenal Nick Vujicic? atau pernah mendengar namanya sebelumnya ? jika belum mari kita simak ceritanya yang sudah mendengar kisahnya mari kita ulang kembali sebagai pembakar kemalasan kita.

Seorang yang terlahir dengan kondisi yang tidak sempurna, bentuk fisiknya begitu berbeda dengan manusia pada umumnya, dia lahir di Australia pada 4 Desember 1982, Ayah dan Ibunya selalu dihantui dengan pertanyaan, kesalahan apa yang pernah saya buat sehingga anak saya terlahir seperti ini ? tahukah kamu apa yang terjadi pada seorang Nick Vujicic? yahhh, dia terlahir sebagai manusia yang tidak sempurna fisiknya dimana kaki dan lengannya tidak ada. Begitu kasihan bukan! Tapi, dia tidak tumbuh sebagai sosok yang selalu meratapi nasibnya yang penuh dengan kekurangan, justru ia hidup dan menjalani kehidupannya dengan penuh keceriaan.

Bahkan ia memiliki berbagai bakat, ia tidak pernah lelah belajar. Di usia 21 tahun ia berhasil mendapat gelar sarjana dibidang akuntansi dan perencanaan keuangan. Ia juga mendirikan lembaga nonprofit (Life Without Limbs).

Kini, dia telah menjadi motivator, pembicara internasional dan ia sudah berkeliling lebih dari 24 negara. Bagaimana dengan kisah nick ? semoga menjadi renungan bagi kita, intinya masih ada secercah harapan meski hidup dalam kondisi terpuruk sekalipun. Allah berfirman:

"Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
(QS. Al-Insyirah: 5).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun