Makna dari kehidupan, bukan terletak pada seberapa bernilainya diri kita, tapi seberapa besar bermanfaatnya diri kita bagi orang lain. Dan juga sebagaimana perkataan nasehat"Sayyidina Ali Bin Abi Thalib 14 abad yang lalu mengatakan,"Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka tidak hidup dizamanmu tetapi dizaman mereka." Yang relevan dan sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini.
Kreativitas merupakan salah satu penggerak kemajuan. Dengan demikian, seharusnya kreativitas memperoleh perhatian yang cukup. Ternyata, banyak yang salah memahami kreativitas. Kreativitas dimaknai sebuah karya seni yang indah. Padahal definisi kreativitas tidak seperti itu. Kreativitas adalah bagaimana kita bisa berfikir luas, banyak opsi, dan memutuskan pilihan terbaik untuk menyelesaikan masalah.
Kreativitas guru merupakan suatu yang sangat urgen dalam proses pembelajaran terkait dengan pengelolaan media, penentuan metode, teknik pendekatan, maupun hal-hal baru dalam pembelajaran yang dapat meningkatan kualitas pendidikan.
Guru adalah pilar utama dari pendidikan maka seyogyanyalah guru harus terus belajar karena ilmu yang didapatkan guru ketika belajar dan kuliah dulu sudah ketinggalan jika itu yang akan diajarkan kepada anak didiknya. Maka guru harus terus meng up grade keahliannya dalam mengajar, meningkatkan wawasan dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Bahkan dalam hubungannya dengan mata pelajaran pendidikan agama Islam sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah baik negeri maupun swasta, kreativitas guru mengelola media pembelajaran mempunyai arti penting untuk menarik perhatian peserta didik dalam memaknai dan mengaktualisasi-kan nilai-nilai agama secara sempurna serta untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.Â
Dengan kata lain, semakin kreatif guru mengelola media pembelajaran, maka semakin mudah mentransfer materi pelajaran kepada peserta didik, dan semakin jelas tujuan yang ingin dicapai.
Kreativitas guru  pendidikan agama Islam dalam mendesainer media pembelajaran sendiri sesuai dengan kebutuhan dan relevansi dengan materi pelajaran.Â
Adapun bentuk-bentuk media yang digunakannya di antaranya; (1) bentuk media audio berupa radio, tipe recorder, dan microphon; (2) bentuk media visual berupa gambar-gambar pelaksanaan ibadah, bulleten board, kaligrafi Al-Qur'an, slide (gambar bingkai), foto, serta potongan-potongan kertas yang bertuliskan penggalan ayat-ayat Al-Qur'an, Hadis, dan bacaan-bacaan sholat; (3) bentuk media audio-visual berupa televisi, VCD, komputer yang menggunakan sound, dll.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, media diartikan sebagai alat, penghubung atau perantara. Beberapa contoh media adalah Koran, majalah, televisi, film, spanduk.Â
Jadi bila dihubungkan dengan media pembelajaran, maka bisa diartikan sebagai alat (sarana) yang dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, kemampuan atau keterampilan pelajar sehingga terjadi proses belajar pada peserta didik.
Salah satu keberhasilan kegiatan belajar mengajar adalah tercapainya tujuan belajar melalui beberapa indikator yang ditargetkan. Tuntutan bagi para pendidik adalah bagaimana mereka bisa mengemas strategi atau metode kegiatan belajar yang tepat, efisien, efektif dan menyenangkan. Para Pendidik sebagai pendamping harus bisa melayani kegiatan belajar dengan berbagai cara.