Mohon tunggu...
dr. Kamajaya Mulyana
dr. Kamajaya Mulyana Mohon Tunggu... Dokter - General Practitioner

Jakarta, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Anak Semakin Rentan di Masa Pandemi Covid-19

10 Agustus 2020   13:00 Diperbarui: 12 Agustus 2020   15:30 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak hanya risiko infeksi dan kematian saja, namun ada banyak faktor risiko sekunder yang mengakibatkan anak menjadi kelompok rentan di masa pandemi ini. Risiko sekunder yang dapat berdampak pada anak Indonesia di antaranya:

  1. Turunnya kesejahteraan anak akibat penurunan penghasilan orang tua
  2. Kehilangan orang tua
  3. Kesulitan mengakses layanan kesehatan dasar
  4. Kesulitan mengakses pendidikan berkualitas
  5. Dukungan terbatas untuk anak dengan disabilitas
  6. Naiknya risiko kekerasan pada anak

Anak rentan akan penelantaran dan kekerasan akibat pandemi COVID-19.
Coronavirus disease 2019 (COVID-19) mengubah kehidupan berkeluarga. Dampak sosial dan ekonomi COVID-19 yang berat akan dirasakan oleh anak-anak yang rentan.

Sebagian dari mereka sudah hidup di tengah kemiskinan, sementara upaya respons COVID-19 mengandung konsekuensi yang dapat mempersulit kehidupan mereka.

UNESCO memperkirakan terdapat sekitar 1,38 milyar anak tidak bersekolah akibat pandemi COVID-19. Mereka tidak mendapatkan akses untuk melakukan kegiatan sosial, olahraga, dan sarana bermain bersama.

Menjaga anak-anak lebih banyak beraktivitas di rumah merupakan hal yang menantang bagi sebagian orang tua, terlebih lagi bagi mereka yang berpenghasilan rendah dengan situasi rumah yang tidak kondusif. Dampak krisis ekonomi akibat pandemi dapat menambah stres orang tua.

Saat ini baik orang tua maupun anak hidup dalam ketakutan dan tingkat stres yang kian meningkat. Tanpa disadari, hal-hal tersebut dapat memiliki implikasi serius. Beberapa bukti menunjukkan terdapat peningkatan penelantaran dan kekerasan pada anak selama masa pandemi COVID-19.

Apa yang harus dilakukan?
Dengan angka kematian yang sudah tercatat, sistem kesehatan dan pendidikan yang terganggu, keluarga-keluarga rawan jatuh miskin, dan peningkatan risiko kekerasan, dibutuhkan aksi segera agar krisis kesehatan ini tidak menjadi krisis hak-hak anak. Pengendalian penyebaran COVID-19 memang sudah sangat mendesak.

Namun apabila tidak dipertimbangkan dengan baik, bahaya sekunder dapat muncul bagi generasi masa depan. Langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan penyebaran COVID-19 harus turut mengutamakan kesejahteraan anak demi generasi yang lebih baik.

Komunikasi publik untuk memberikan pesan dan nasihat kesehatan kepada anak dan orang tua tentang bahaya virus Corona dan cara melindungi diri perlu dilakukan secara berkelanjutan.

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Oleh sebab itu akses terhadap sarana mencuci tangan harus tersedia dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun