Ketika dingin menyapa dengan benci,
kusalahkan bulan karena tak sinari mlam
dengan cahayanya, indahnya, sepi...
Â
Ketika gelap menyambut dengan angkuh,
sesaklah kudapat dari sakit tiada henti.
Dengan terisak aku patuh
pada harapan yang mati...
Â
Cahaya tak peduli, hangatnya telah tiada;
Merauk sisa-sisa harapan yang semu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!