Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Adakah Pahala untuk Pemberi dan Peminta Maaf?

12 April 2024   16:52 Diperbarui: 12 April 2024   16:53 1285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maknanya sangat jelas! Kita dianjurkan untuk membiasakan diri memberi maaf, sebesar apapun kesalahan dan dosa orang-orang yang berbuat dosa kepada kita.

Dalam QS. Ali Imran159, "Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."

Begitu juga dalam QS. Al-Baqarah ayat 183, "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kamu berpuasa, sebagaimana pernah diwajibkan kepada umat sebelum kamu, mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa".

Secara tersirat, Allah SWT menjelaskan bahwa tujuan akhir dari ibadah puasa adalah pribadi mutaqqin atau bertaqwa kepada Allah SWT.

Sedangkan dalam QS. Ali Imran ayat 134-135 disebutkan bahwa ciri orang  muttaqin  adalah yang suka berinfaq, mampu menahan amarahnya, suka memaafkan kesalahan orang lain, suka berbuat baik, serta orang yang  bila berbuat keji dan kejahatan yang menimpa diri dan orang lain, segera mengingat Allah Swt dan meminta ampun atas segala dosa-dosanya.

Kita semua mafhum, konsekuensi spiritual dan hukum, bahkan naluriah orang yang melakukan kesalahan adalah bertobat, meminta ampun atau meminta maaf kepada yang kita salahi!

Kalau salahnya kepada manusia, minta maafnya ya harus kepada manusia. Nah kalau berdosanya kepada Allah SWT minta maafnya alias bertobatnya ya kepada Allah SWT.

Seperti kita pahami bersama, setidaknya ada 4 syarat bertobat? 

Pertama, berhenti melakukan perbuatan itu. 

Kedua, menyesal melakukan perbuatan itu. 

Ketiga,  bertekad tidak mengulangi perbuatan itu. 

Keempat, kalau itu berhubungan dengan sesama manusia, dia harus minta ridho, minta maaf dan minta rela.

Dari QS Ali Imran ayat 134-135 Allah SWT memberi petunjuk yang begitu terang dan gamblang! Memberi maaf dan meminta maaf kepada orang lain merupakan ciri pribadi Mutaqqin, atau orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.

Artinya, orang yang berbesar hati untuk meminta maaf, apalagi  juga mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain, merupakan tanda-tanda sosok pribadi mutaqqin, hamba-hamba yang bertaqwa kepada Allah SWT yang tidak ada balasannya selain, surgaNya yang seluas langit dan bumiNya seperti di sebutkan secara eksplisit pada QS . Ali Imran 133.

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa".

Wallahu a'lam bishawab

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun