Sejarah emas pada era sahabat Rasulullah pernah tercatat peristiwa unik yang akan dikenang sepanjang masa, bagaimana nilai sebuah amalan tidak sekedar dari kuantitasnya semata, tapi juga nilai kualitas dan juga momentumnya.
Namanya Amru bin Tsabit bin Waqasy, tapi lebih dikenal khalayak sebagai Al-Ushairim. Mujahid dari Suku `Aus, dari Bani Asyhal yang dulunya belum menerima Islam ketika keluarga besar sukunya, seperti Sa`ad bin Muadz dan yang lainnya masuk Islam.
Suatu hari, saat kaum muslimin bersiap untuk berangkat ke perang Uhud, datang Al-Ushairim menemui Rasulullah dan menanyakan keluarga besar sukunya, termasuk Sa`ad bin Mu`adz yang tidak tampak di kampung sukunya. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
"Mereka menuju Uhud". Jawab Rasulullah saat itu.
Mendengar semua keluarga besarnya pergi berjihad, Al-Ushairim yang sebelumnya sudah sering mendapatkan tausiyah dari keluarga besar sukunya terkait ketamaan jihad dijalan Allah, semakin mantab hatinya untuk menyusul seluarga besar sukunya berangkat ke Uuhud menjmeput syahid. Karenanya, saat itu Al-Ushairim menyatakan keislamannya dan bersyahadat langsung dihadapan Rasulullah.
Baca Juga : Â Kisah Dahsyatnya Istighfar Tukang Roti Membongkar Kemustahilan RizkiÂ
Setelah selesai bersyahadat, Al-Ushairim langsung meminta restu Rasulullah untuk ikut keluarga besar sukunya dan juga umat Islam lainnya berjihad di medan perang Uhud, saat itu juga dan Rasulullah merestuinya.
Mendapat restu, Al-Ushairim langsung melengkapi diri dengan semua perlengkapan perang dan langsung menunggangi kudanya untuk bergabung dengan pasukan yang berangkat ke perang Uhud.Â
Kegaduhan terjadi dalam pasukan, ketika para sahabat yang satu suku dengan Al-Ushairim mengenalinya. Mereka mempertanyakan alasan Al-Ushairim berada dalam pasukan yang menuju ke Uhud, bahkan beberapa diantara sahabat ada yang menyuruhnya kembali, karena semua sahabat memang tidak ada yang tahu Kkeislaman Al-Ushairim, kecuali Rasulullah sendiri.
"Untuk apa kau ikut berperang wahai Al-Ushairim?" Tanya beberapa sahabat.