Mohon tunggu...
Kartika E.H.
Kartika E.H. Mohon Tunggu... Wiraswasta - 2020 Best in Citizen Journalism

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, kopi nashittel (panas pahit kentel) serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mereka yang Pantang Berpangku Tangan

21 April 2021   13:32 Diperbarui: 21 April 2021   13:36 1142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nini Pedagang Pasar Terapung | @kaekaha

Shalawat Tarhim dan Azan subuh belum berkumandang di angkasa ketika perempuan-perempuan tangguh ini sudah harus mengayunkan dayung masing-masing di keheningan sungai Martapura yang gelap, mengular membelah jantung kota dengan jukung-jukung kecil kayu ulin.

Ibu-ibu yang tidak muda lagi ini berdagang di pasar terapung yang tersebar di beberapa titik, Lok Baintan dan Siring Kota menjadi yang terbesar dan terkenal.

Pedagang di Darat Bagian dari Rantai Pasok | @kaekaha
Pedagang di Darat Bagian dari Rantai Pasok | @kaekaha

Tidak sekedar mencari nafkah, karena posisinya yang dipaksa keadaan menjadi tulang punggung keluarga, mereka juga berjasa besar melestarikan salah satu budaya sungai khas Banjarmasin yang terancam punah, pasar terapung.

Sementara itu, salah satu rantai pasok di darat yang biasanya bertransaksi dengan cara bapanduk atau barter dengan partner mereka di atas sungai,  khusus di bulan puasa bisa berjualan, pagi setelah subuh atau sore selepas Ashar. 

Pedagang Ikan | @kaekaha
Pedagang Ikan | @kaekaha

Disudut lain, pedagang  ikan sungai/rawa, juga harus mendayung jukung dulu sampai ribuan meter, melawan arus sungai yang terkadang harus bertaruh nyawa untuk bisa bertemu dengan pembelinya, untuk bisa mendapatkan rupiah guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga. 

Ramadan di Kota 1000 Sungai, memang tidak bisa lepas dari sentuhan lembut nan perkasa perempuan-perempuan tangguh, termasuk Acil pedagang kambang barenteng (bunga rangkai),  tradisi Banjar yang juga hampir punah.

Acil Kambang | @kaekaha
Acil Kambang | @kaekaha

Aneka kambang (bunga) yang dirangkai menjadi sangat cantik untuk berbagai keperluan ini, sekarang mulai jarang terlihat, kecuali hari-hari tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun