Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

... penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rumah Puga dan Konsep Baiti Jannati dalam Budaya Mayarakat Banjar di Kalimantan Selatan

5 Agustus 2020   22:58 Diperbarui: 5 Agustus 2020   23:45 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Tumpang Sari | @kaekaha

Kenapa rumah panggungIni !? Inilah yang wajib diketahui masyarakat nusantara! 

Rumah Panggung Khas Banjar | @kaekaha
Rumah Panggung Khas Banjar | @kaekaha

Ada dimensi ekonomi, sosial dan upaya konservasi lingkungan dalam konsep rumah panggung khas masyarakat Banjar. 

Model rumah panggung khas Banjar dibangun sebagai bentuk adaptasi terhadap alam Kalimantan Selatan khususnya Kota Banjarmasin yang daratannya didominasi oleh perairan darat berupa rawa-rawa dan sungai, karena rata-rata ketinggian daratannya yang hanya 60-80 cm dibawah permukaan laut. Fakta inilah yang kelak menjadi asal muasal lahirnya julukan 'kota 1000 Sungai" bagi kota yang juga menjadi ibu kota Propinsi Kalimantan Selatan ini.  

Faktanya, bangunan rumah Banjar yang berbentuk panggung tidak hanya berfungsi untuk mengantisipasi pasang surut permukaan air semata, tapi juga berperan dalam menjaga ekosistem rawa-rawa dengan tidak mengurangi luas penampangnya yang juga berfungsi sebagai daerah resapan air di Kota 1000 Sungai, bahkan banyak masyarakat yang memanfaatkan kolong rumah panggung sebagai tempat pembiakan dan juga pembesaran beragam jenis ikan konsumsi seperti Haruan/ Ikan Gabus (Channa striata), Sapat/Sepat (Trichogaster trichopterus), Sapat siam (Trichogaster pectoralis), Tauman (Channa micropeltes), Walut/Belut (Monopterus albus) dll.

Itulah salah satu sebab kenapa, Kota 1000 Sungai, Banjarmasin nan Bungas, meskipun rata-rata daratannya berada sekitar 60-80 cm dibawah permukaan air laut dan kebutuhan pembangunan perumahannya bertambah banyak dan luas, tidak pernah terdengar kebanjiran!

Setelah rumah puga dengan segala proses dan latar dimensinya jadi siap huni, barulah "kreatifitas" masing-masing keluarga dalam menghadirkan suasana surga di rumah, khususnya dimensi hablumminallah bisa dirancang dan diaplikasikan lebih efektif dan intensif.

Semoga bermanfaat!

Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
Kompasianer Banua Kalimantan Selatan | KOMBATAN
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun