Ni Kadek MeliniaÂ
Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar
Investor? Investor adalah perorangan aorang atau lembaga baik domestik atau non domestik yang melakukan suatu investasi atau bentuk penanaman modal sesuai dengan jenis investasi yang dipilihnya baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Â untuk tugas artikel ini disini saya akan membahas tentang Investor Asing di Pasar Modal Indonesia. Investor Asing Di Pasar Modal Indonesia di tahun 2019 itu ada lima Investor yang Berinvestasi. siapa saja mereka?Â
1. Hyundai, tidak asing lagi dengan nama ini bukan, Hyundai adalah perusahaan yang berasal dari korea selatan perusahaan Hyundai ini telah untuk berkomitmen berinvestasi di indonesia sebesar US$1,55 miliar di indonesia.
2. Shanghai Electric Group Corp, Shanghai Electric Group Corp ini adalah proyek PLTG (Pembangkit Listrik tenaga Gas), proyek PLTG ini akan di bangun di Bali dengan seluas lahan 50 Hektare dengan nilai Investasi US$1,3 miliar.Â
3. Power Environ, Power Environ ini adalah kontrak dagang dan kontrak join venture yang berasal dari pebisnis Indonesia dan Jepang. satu-satunya kontrak joint venture dilakukan oleh perusahaan Jepang Power Environ bersama PT.Bintang Paser Sejati. Nilai Investasi yang mereka sepakati bersama sebesar US$180.000.
4. Pegatron, Pegatronm adalah pabrik pemasok komponen untuk apple, nah tidak asing lagi ini dengan pabrik ini, pabrik yang setiap hari memproduksi alat komunikasi canggih yang sangat digemari di indonesia teman-teman yaitu smartphone apple. pabrik ini  berinvestasi sebesar US$1,5 miliar. di indonesia Pegatron bekerjasama dengan PT Sat Nusa persada Tbk.untuk memproduksi produk smartphone lainnya.
5. SoftBank, SoftBank ini adalah perusahaan raksasa telekomunikasi asal jepang yang akan berinvestasi di indonesia sebesar US$2miliar. investasi ini akan dilakukan melalui grab dan perusahaan lainnya.Â
selain 5 investasi di atas , AWS (Amazon Webs Services) perusahaan layanan komputasi asal amerika ini juga mau berinvestasi di indonesia dengan nilai sebesar US2,5 miliar atau sekitar Rp.35 triliun.