Mohon tunggu...
Kacung Kampret
Kacung Kampret Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Terus menerus mencari kebenaran dan berusaha untuk tetap obyektif. Saya ter-verifikasi. Nama dan identitas ada pada Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Darsem: Diberikan Kehidupan Baru di Arab Saudi, TKW yang Kaya Mendadak ini Telah Berubah Menjadi Serakah dan Dibenci Banyak Orang

7 September 2011   17:35 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:09 3555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut laporan media massa setempat, Darsem membunuh kerabat majikannya - seorang pria yang cacat mental - dengan menghantamkan palu ke kepalanya setelah pria tersebut berusaha untuk menyerangnya. Dia kemudian melemparkan tubuh pria tersebut ke dalam sebuah tangki air kosong dan menutupinya dengan beton. Darsem menghabiskan 3 setengah tahun berikutnya di dalam penjara Saudi. Keberuntungannya akhirnya mendatanganinya. Koran-koran dan pegiat LSM baik di Facebook maupun Twitter telah mengangkat kisahnya dan memperjuangkan nasibnya. Pemerintah selanjutnya dengan cepat memenuhi uang diyat sebesar $ 500.000 yang dituntut oleh keluarga korban untuk membebaskannya dari hukuman mati.

Masyarakat Indonesia lainnya juga berusaha untuk menyumbang: para simpatisan pria mengulurkan kotak dan jaring sumbangan  di sela-sela lalu lintas yang padat untuk mengumpulkan uang receh dari para pengendara, simpatisan wanita bergerak dari satu sekolah ke sekolah lainnya atau dari satu masjid ke masjid lainnya, dan - ketika dia akhirnya pulang - sebuah stasiun TV swasta telah menyerahkan $ 140.000 berupa sumbangan dari para pemirsanya.

Di Trungtum, kampung nelayan kecil berjarak sekitar 180 km dari Jakarta, Darsem mungkin telah menjadi seorang milyarder. Setiap orang telah menyarankannya tentang bagaimana dia harus menghabiskan uangnya, katanya.

Dan mereka semua para tetangga kampungnya telah mengulurkan tangan mengharapkan sumbangan dari Darsem. "Tapi kenapa saya harus memberi mereka sesuatu? Mereka tidak melakukan apapun untuk membantu keluarga saya ketika saya pergi" katanya tentang para tetangganya, sambil menunjuk ke atap rumahnya yang rusak parah di dera angin ribut dan ditambal hanya dengan tangan ayahnya sendiri tanpa bantuan tetangga-tentangganya.

Ketika ditanya mengapa dia tidak membantu pembiayaan bantuan hukum bagi 23 orang TKW  yang terancam pidana mati lainnya yang masih mendekam di balik jeruji besi penjara di Arab Saudi - sebuah usul yang paling populer di Twitter dan dunia maya - gadis yang berwajah bulat dengan mata hitam tersebut berkedip lambat terlihat seolah tidak percaya.

"Saya bahkan tidak mengenal siapa mereka," kata Darsem. "Ada puluhan TKW berada di dalam sel penjara saya selama ini. Mereka selalu datang dan pergi. Tapi, siapa sih sebenarnya mereka itu dan apa gunanya mereka buat saya"

Tapi terlepas dari gosip yang berkembang, tapi pada kenyataannya kehidupan Darsem hampir tidak berubah.

Rumah seharga $ 10.000 yang dia bangun sekitar 50 meter dari rumah orangtuanya tidak jauh lebih besar atau lebih mewah daripada rumah tetangganya. Dan rencana masa depannya cukup sederhana: Beberapa sawah dan pekarangan untuk menanam padi. Kapal nelayan baru yang terbuat dari kayu untuk ayahnya. Sebuah mesin jahit untuk membuka toko penjahit.

Stasiun TV lokal yang mengumpulkan uang sejumlah $ 140.000 atas nama Darsem telah menerima banyak kritikan pedas. Banyak para pemirsanya berpikir bahwa mereka telah menyelamatkan sang gadis dari ancaman tebasan pedang algojo, akan tetapi pada kenyataannya pihak pemerintah bersikeras untuk bertanggung jawab memenuhi "uang darah" yang dituntut oleh keluarga korban. Jadi TVOne memutuskan untuk memberikannya kepada Darsem.

Berdiri dengan canggung di samping Darsem saat ia menerima uang tunai - hampir seperti sebuah tontonan - adalah Een Nuraini, putri dari wanita yang di telah eksekusi mati sebelumnya (Ruyati). "Saya tidak tahu mengapa mereka bahkan mengundang saya," kata wanita 35 tahun ini. "Tapi ketika Darsem berjanji secara live di TV untuk berbagi atas uang dari pemirsa TV itu, aku berharap untuk dapat mempergunakannya untuk mengirimkan nenek saya ke Makkah untuk beribadah haji."

Beberapa minggu kemudian, Darsem menelepon dan memintanya untuk datang. Darsem memberikan kepada een Nuraini sebuah amplop berisi $ 2.000. Jumlah tersebut sangat jauh dari apa yang ia harapkan, dan tidak cukup untuk perjalanan ibadah haji kakek-neneknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun