Mohon tunggu...
Rudi Mulia
Rudi Mulia Mohon Tunggu... Konsultan - Konselor

salah satu Co-founder Komunitas Love Borneo yang mendirikan rumah baca di pedalaman Kalimantan Barat. saat ini sudah ada 16 rumah baca dan akan terus bertambah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Nasib Model Iklan Kecantikan Itu Kini.....

11 Oktober 2012   09:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:56 2148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13499672241357502925

[caption id="attachment_217579" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi/Admin (KAMPRET/Ouda Teda)"][/caption]

Bola dunia berputar. Itulah kiasan yang saya dengar dari teman. Dia menceritakan bagaimana dulu dia hidup serba berkecukupan dan tidak ada masalah ekonomi. Sekarang siapa sangka bila dia dan keluarga harus hidup menjadi ‘kontraktor’ yang kontrak sana kontrak sini serta terlilit hutang yang tidak kecil pada sebuah bank.

Kiasan ini yang saya pinjam untuk menggambarkan sepasang saudara kembar yang dulu terkenal dengan iklan televisi untuk produk kecantikan. Masih ingat dengan slogan kulit sinta tidak seputih kulit sinta karena dia menggunakan …….. kalau tidak salah ini waktu saya masih SMK (1997-2000). Kemanakah mereka saat ini?

Saya bertemu dengan salah satu dari mereka  dan hidupnya sudah jauh dari hingar bingar industri televisi. Dia saat ini bekerja sebagai seorang pegawai toko di salah satu pusat perbelanjaan elit daerah Jakarta. Wajahnya masih terlihat segar dan cantik. Kebetulan saya mengenal saudara sepupu dari mantan model iklan ini.

Saudaranya menceritakan bahwa setelah booming iklan itu ada banyak tawaran untuk menjadi model iklan lain. Namun kendalanya adalah syarat untuk iklan-iklan yang datang itu, mereka harus menggunakan pakaian minim atau berpakaian seksi. Ini ditentang oleh ayah mereka dan meminta anak-anaknya untuk tidak menerima tawaran tersebut.

Demi menjaga hormat kepada ayah mereka, maka tawaran-tawaran itu ditolak. Resikonya adalah agensi merekapun memutus kontrak dan setelah itu tidak ada lagi tawaran iklan yang menghampiri mereka. Setelah tidak ada kerja syuting akhirnya merekapun kerja seadanya. Mulai dari perkantoran sampai akhirnya menjadi penjaga toko.

Ya itulah lika-liku kehidupan yang dialami mereka. Dulu dikenal masyarakat sebagai bintang iklan namun sekarang masyarakat sudah lupa siapa mereka. Untungnya kedua orang ini masih eksis bekerja walau dalam dunia yang berbeda.  Itulah mengapa orang berkata bola dunia berputar

Salam bola dunia

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun