Mohon tunggu...
Kabut Senja
Kabut Senja Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rencana Tuhan Melebihi Rencana Kita

13 Desember 2018   07:31 Diperbarui: 13 Desember 2018   07:39 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/amp/s/sellairene.wordpress.com

Awalnya 11 Desember 2018 keluarga besar Chan akan merayakan ulang tahun kakek kami yang ke 82 tahun,semua anak yang di Canada,Hongkong,Taiwan,Kalimantan sepakat untuk pulang.sudah 24 tahun lebih papi tidak bertemu adiknya yang di Canada,mungkin moment ini sangat di tunggu tunggu Papi,

di tanggal 5 kami masih berkomunikasi " udah ditransferin uang,jangan lupa beliin telur 1 kg , apel , anggur , sisa nya terserah keya mau beli apa aja kasih ( maklum orang dulu kurang lancar sebut kieera ( anak saya ) "

 di tanggal 8 rencana papi pulang dari kalimantan ke jakarta,tapi tidak tau kenapa tanggal 7 hujan deras sehingga genteng dirumah bocor semua.akhirnya semua tiket di tanggal 8 di cancel semua.akhirnya papi pesan tiket untuk tanggal 10 juni,9 juni pagi papi masih ambil pisang,sudah berkemas unruk pulang ke jakarta. jam 8 malam kurang masih komunikasi dengan Mami bilang " pisang udah di petik buat keya , udah beli permen banyak buat keya , sudah belikan terong asam,teri,ebi,dll buat Mami saya.

malamnya 20.00 papi masih sempat sembuhkan 2 orang sakit di kalimantan,pulang jam 9 malam masih sempat makan kwetiaw dan pulangnya jam 21.30 masih sempat kasih ba cang ke karyawannya " ini buat kamu semua,saya sudah tidak mau" itu kata papa saya menurut versi yang di kasih ba cang.

pagi jam 7 pagi toko belum di buka juga,karena biasanya jam 4 papi sudah bangun buat mandi dan sembayang.di gedor tidak ada jawaban akhirnya di bongkar paksa,papi sudah ditemukan tidak bernyawa sambil tidur. sudah di otopsi tidak ada sakit jantung atau lainnya.

papi slalu bilang " kalau wa meninggal nanti , wa gak mau susahin kalian , memang benar papi tidak susain kami,tapi cara papi meninggal saat tidur dan tidak tau apa penyebabnya ini yang buat kami sedih dan tidak habis pikir kenapa bisa meninggal,padahal besoknya mau pulang ke jakarta.

kita memang berbeda agama,tapi saya percaya doa yang slalu wa,Mami,Ade,Ace,dll sampaikan akan sampai ke Papi untuk meringankan siksa kubur dan di lapangkan jalannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun