Mohon tunggu...
Kabir Akbar
Kabir Akbar Mohon Tunggu... Human Resources - Penulis yang sedang ingin berbagi peran dan memberi manfaat

Imajinasi Karya

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Sudah Siap Jadi ASN? Mantapkan Diri dengan 3 Hal Ini!

3 November 2019   18:12 Diperbarui: 4 November 2019   17:42 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tes CPNS. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Menjadi abdi negara adalah posisi yang didambakan oleh jutaan orang di republik ini. Setidaknya data pelamar membuktikan hal tersebut, jutaan orang mendaftarkan diri ketika pemerintah memberi kesempatan kepada siapapun melalui rekrutmen dari tahun ke tahunnya. Wow!

Jutaan orang? Yap, meski semua orang tahu bahwa jumlah yang dibutuhkan tiap tahun sangatlah sedikit, tapi hal itu tidak menjadi penting bagi orang kebanyakan. 

Yang menjadi penting adalah gimana caranya biar saya bisa lolos walau persaingan yang sangat sangat sangat ketat. Itu artinya kita tetap punya peluang untuk lolos tetapi mungkin sangat kecil.

Namun, apakah menjadi Abdi Negara yang istilah tenarnya disebut sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah pilihan terbaik?

Tentu tidak. Tidak salah lagi hehe. Bukan itu maksud saya, bagi sebagian besar orang mungkin beranggapan menjadi seorang ASN adalah pilihan terbaik. Namun, sebagian yang lain juga ada yang menganggapnya sebagai hal yang biasa atau bahkan menyimpulkan sebagai ranah yang gelap, mengerikan, menakutkan disertai sinisme atau negative-judgement. 

Sah-sah saja, sebab urusan kerjaan adalah hak prerogatif kita yang akan menjalaninya maupun disebabkan oleh pengalaman ketika bersentuhan dengan para ASN ini, kesan kita yang akan menjadi salah satu variabel untuk bisa menarik kesimpulan baik-buruknya menurut kita.

Namun, kata seorang bijak, menjadi seorang ASN itu adalah salah satu cara paling konkret untuk memperbaiki bangsa ini. Profesi ini seringkali mungkin menjadi pilihan terakhir bagi mereka yang punya trackrecord atau visi yang lebih maju ke depannya. 

Alhasil, kondisi kita pun tak jauh banyak berubahnya. Meski trennya terus meningkat menjadi lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya (dilihat dari adanya perbaikan dari sisi rekrutmen yang transparan, kenaikan gaji dan tunjangan, fasilitas, dsb), tetapi masih begitu banyak tantangan menjadi seorang ASN yang dituntut sebagai pelayan masyarakat sebagai bukti dari hadirnya negara atau tulang punggungnya negara ini.

Tentu, kita butuh orang baik yang jauh lebih banyak lagi yang berprofesi sebagai ASN, kamu kah salah satunya? :) Aamiiin..

Nah, sampai di sini, kita bisa melihat bahwa subjektivitas kita yang akan mampu melihat sisi positif atau negatif maupun penilaian lainnya pada profesi ini. Tinggal kita yang akan memutuskan ke mana kaki akan melangkah? Dan, apapun itu, semoga kita tetap siap untuk bertanggung jawab atas pilihan kita dan istiqomah bertindak dalam kebaikan.

Selanjutnya, apa sih yang perlu kita siapkan bila hati ternyata memutuskan untuk memilih menjadi seorang ASN?

1. Hal pertama adalah niat

Dalam tulisan saya sebelumnya, saya pernah menulis bahwa niat adalah cara untuk mewujudkan sbuah impian sebelum waktunya datang. Niat dilakukan di awal tetapi sangat menentukan hasil akhir. 

Kita hanya perlu duduk sebentar dalam kondisi tenang. Dan mulai tanyakan, "Untuk apa?" Uraikan alasan menurut kondisimu saat ini, dan harapan ke depannya. 

Lalu, jadikan itu sebagai niatan yang kuat bahwa kita harus mencapai pilihan tersebut. Ketika hatimu yakin, maka biarkan waktu yang menjawabnya dan semesta yang mengatur alur cerita suksesnya. 

Ketika tidak yakin? 

Maka, kembali tanyakan pada diri kita, terus tanyakan sesuai pertanyaan di atas hingga kita yakin bahwa kita butuh dan sandarkan setiap ego-impian-keinginan apapun yang hadir kepada ego-impian-keinginan Yang Mengatur Hidup kita. 

Artinya apapun hasilnya nanti, itu yang sebenarnya kita butuhkan, hasil apapun yang kita peroleh maka selalu ada hikmah yang bisa kita serap. Dan ini yang membuat kita setingkat lebih tinggi, naik ke level berikutnya.

2. Kedua, adalah persoalan strategi

Kita harus punya strategi dalam memilih instansi entah instansi daerah maupun kementerian. Tentu, proses seleksi tak akan semudah yang kita kira. 

Nah, untuk itu yang kita butuhkan adalah posisi yang tepat sesuai dengan kemampuan kita. Kalau kita merasa berada di tingkat high level, maka melamar pada formasi yang padat akan pelamar mungkin tidak masalah. 

Tetapi, kalau merasa bahwa persiapan kita masih biasa saja bahkan cenderung berada di dalam tingkatan "kritis" karena tanpa persiapan, maka pertimbangkan formasi yang mungkin peluang untuk lulus jauh lebih besar. Pantau jumlah formasi yang ditawarkan dan berapa banyak pelamarnya.

3. Cermati setiap informasi dengan baik

Luangkan waktu lebih banyak sekadar untuk memastikan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi. Mulai dari kesesuaian jurusan dengan formasi yang ditawarkan, format dan cara penulisan berkas, ukuran dan posisi tiap dokumen, kelengkapan berkas administrasi bahkan metode dan jasa pengiriman berkas.

Simpel, namun bukan hal yang baru bahwa ada begitu banyak pelamar yang gagal dalam proses seleksi hanya karena hal-hal kecil tersebut. Jadi, jangan dianggap remeh :)

Menurut saya, 3 hal di atas layak untuk kita siapkan di dalam diri kita sebagai aspek dasar yang mungkin cukup menentukan berdasarkan pengalaman saya pribadi ketika berproses dahulu dan akhirnya lolos menjadi CPNS di Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.

Tunggu cerita selanjutnya :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun