Mohon tunggu...
Jovin VerenMarfella
Jovin VerenMarfella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercu Buana

42321010081 - Dosen pengampu : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak - Desain Komunikasi Visual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuis_12_Teodesi (Teodisi) dan Kejahatan

19 November 2022   02:44 Diperbarui: 19 November 2022   03:17 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal 1661, ia mulai belajar hukum di Universitas Leipzig, di mana ia sangat tertarik pada mereka yang berkontribusi pada revolusi ilmiah dan filosofis pertama di Eropa modern. Mereka yang merevolusi seluruh sistem termasuk Galileo, Francis Bacon, Rene Descartes dan Thomas Hobbes. 

Pemikiran skolastik tertentu dan pemikiran Aristotelian tertentu ditemukan di aliran pemikiran yang ada pada saat itu. Dan Ia merupakan pencetus dari teori "Theodicy" yang selanjutnya akan dibahas.

Teodisi

Kata "teodisi" berasal dari kata Yunani theos dan dike, yang berarti Tuhan dan keadilan. Istilah ini merujuk pada sifat-Nya yang baik, maha tahu, dan maha kuasa pada semua makhluk. Para teolog juga menggunakan istilah "teodisi" untuk membenarkan perlakuan Tuhan terhadap makhluk-makhluk-Nya.

Pendekatan filosofis untuk menjawab alasan mengapa Tuhan sebagai Mahabaik mengizinkan kejahatan dapat terjadi di dunia dan itu berfungsi untuk menyelesaikan masalah kejahatan juga, itulah yang di maksud dari Teodisi. Beberapa teolog juga memecahkan masalah perasaan jahat dengan mencoba "mendamaikan keberadaan Tuhan yang maha pengampun, sempurna dan mahatahu dengan keberadaan kejahatan atau penderitaan di dunia". 

Filsuf asal Jerman, Gottfried Wilhem Leibniz, merupakan pencetus dari Theodicy pada tahun 1710. Ia kemas dalam sebuah karya yang berjudul Theodicee, meskipun beberapa solusi untuk masalah kejahatan telah diusulkan sebelumnya. Filsuf lain berpendapat bahwa pengertian lain dari Teodesi adalah suatu disiplin modern karena Tuhan pada umumnya tidak sempurna dalam kepercayaan kuno.

Beberapa pertanyaan teologis juga memaksa seseorang untuk mempertanyakan bukti kejahatan, mengingat bahwa "keberadaan Tuhan itu mahatahu, mahakuasa dan maha baik atau maha baik, ada kejahatan atau rasa sakit di dunia." dunia". Berbeda dengan doktrin yang berusaha menunjukkan bahwa keberadaan Tuhan itu rasional dalam menghadapi kejahatan, teologi berusaha memberikan kerangka di mana keberadaan Tuhan juga masuk akal. 

Filsuf dan ahli matematika Jerman Gottfried Leibniz menciptakan istilah "teodicy" dalam karyanya Theodicy pada tahun 1710, meskipun sebelumnya telah ada jawaban yang berbeda untuk masalah kejahatan. Filsuf Inggris John Hick, dalam On Evil and the Love of God (1966), mengembangkan sejarah teologi moral di mana ia membedakan tiga tradisi utama.

Jawaban atas pertanyaan kriminal berbeda dengan pertanyaan defensif. Pembelaan berusaha untuk menunjukkan bahwa penampakan kejahatan tidak bertentangan dengan keberadaan Tuhan, tetapi tidak menunjukkan pemahaman yang masuk akal tentang mengapa Tuhan mengizinkan kejahatan. 

Doktrin teologis berusaha untuk menunjukkan kegunaan percaya kepada Tuhan meskipun ada bukti kejahatan di dunia dan memberikan kerangka kerja yang mungkin untuk menjelaskan mengapa kejahatan itu ada. 

Teodisi sering dibangun di atas teologi alami sebelumnya yang mencoba membuktikan keberadaan Tuhan, mencoba menunjukkan bahwa Tuhan dapat terus ada setelah masalah kejahatan diangkat, dan menawarkan pembenaran bahwa Tuhan mengizinkan kejahatan. Pembela menawarkan solusi untuk masalah pidana, sedangkan teodisi mencoba menjawab pertanyaan tentang bukti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun