Di tengah sejuknya udara Ruteng, ada sebuah permata hijau yang menjadi denyut nadi kota -- Lapangan Motang Rua. Tidak sekadar lapangan biasa, tempat ini adalah ikon kebanggaan Manggarai, sebuah ruang yang menghidupkan denyut seni, olahraga, dan ekspresi generasi muda.
KETIKA SEJARAH DAN KEINDAHAN BERTEMU
Motang Rua bukan sekadar tanah lapang. Ia adalah saksi sejarah perjuangan masyarakat Manggarai, kini disulap menjadi taman kota yang memanjakan mata. Rumput hijau terhampar rapi, pohon-pohon rindang menari diterpa angin, dan jalur pejalan kaki tersusun apik -- semua membentuk harmoni keindahan di tengah kota.
Siang hari, taman ini bagaikan paru-paru kota yang mengundang siapa saja untuk menikmati ketenangan. Pagi dan sore, warga dari berbagai usia berjalan santai, bercengkrama, dan berolahraga sambil menikmati sejuknya udara pegunungan.
SURGA BAGI GENERASI MUDA
Anak-anak muda menjadikan taman ini sebagai panggung ekspresi mereka. Dari komunitas skateboard yang meluncur bebas, anak-anak BMX yang memamerkan trik, hingga kelompok tari dan musik yang menghidupkan setiap sudut lapangan -- semua ada di sini!
Saat matahari mulai tenggelam, suasana makin hidup. Beberapa sudut taman berubah menjadi tempat nongkrong favorit, di mana para pemuda berbagi cerita sambil menikmati camilan khas Manggarai dari pedagang kaki lima yang selalu setia melayani. Musik akustik sering mengalun di bawah langit senja, menciptakan atmosfer yang syahdu namun penuh energi.
OASE BAGI WARGA KOTA
Motang Rua bukan hanya untuk pemuda, tetapi juga tempat rekreasi keluarga yang sempurna. Anak-anak berlarian di taman, orang tua menikmati suasana, sementara para wisatawan tak henti mengabadikan keindahan tempat ini.
Taman ini juga menjadi panggung budaya, tempat berbagai acara tradisional Manggarai seperti tarian Caci digelar. Setiap festival, lapangan ini berubah menjadi lautan manusia yang berkumpul dalam kebersamaan, membuktikan bahwa Motang Rua bukan hanya sebuah lapangan, melainkan ruh kota Ruteng yang sesungguhnya.