Mohon tunggu...
Adi Hermansyah
Adi Hermansyah Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Suka baca, apa saja asal segar...

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kenangku tentang Senyum

29 Februari 2024   13:33 Diperbarui: 29 Februari 2024   15:16 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

"Senyuman" Alfamart Vs Indomaret

"Jika kasir kami tidak tersenyum harap melapor ke supervisor, anda berhak mendapat satu gantungan  kunci" kira-kira ini kalimat "himbauan" yang terpapang mencolok di dekat kasir ADA Swalayan sekitaran exit TOL Tembalang Semarang, setidaknya terlihat beberapa tahun yang lalu (entah ada pelanggan yang dapat gantungan kunci). Senyum ini yang jarang saya dapatkan dari pelayan toko, mungkin kalau istri tetangga sering senyum-senyum jadi runyam urusan, namun jika pelayan toko yang senyum, bisa menguras kantong...hehehe. Mungkin ini yang membedakan pelayanan antara Indomaret dengan Alfamart. Setidaknya ini yang saya rasakan (tapi sepertinya bagian dari strategi pelayanan). Indomaret dan Alfamart dua swalayan ritel yang selalu berdekatan, jika pun tidak bersebelahan, namun hampir pasti dimana ada Indomaret pasti ada Alfamart. 

Barang yang dijual kedua toko ini tidak ada yang berbeda, jika Indomaret punya nama produk sendiri alfamart juga, misal selai strawberry merek Alfamart, maka Indomaret juga punya selai dengan nama nya sendiri. Namun saat menjadi mahasiwa dan bergelut dibidang perswalayanan alias pelanggan yang sering keluar masuk toko, perbedaan antara dua toko terasa, bukan pada produk, mungkin perbedaan harganya hanya selisih sedikit saja (bagi mahasiswa, selisih sedikit merupakan perbedaan besar), namun perbedaan pelayanan antara kedua toko ini begitu kentara, ya sambutan di Indomaret dengan Alfamart begitu berbeda, jika di Indomaret begitu masuk kita akan disuguhi pemandangan kesibukan mbak kasir dan pelayannya (ya paling sapaan sekedarnya, kalau ada), maka di Alfamart begitu masuk, kita langsung disambut dengan suara bersahaja pelayannya, "selamat datang, selamat belanja di Alfamart" membuat kita merasa disanjung, mereka tidak bosan mengucap kalimat itu jika pun pengunjung silih berganti, walau mungkin bagi sebagian pengunjung itu sapaan formalitas biasa (seformalitas sapaan di Pom bensin "mulai dari nol ya"), namun wajah pelayanan yang seperti ini secara tanpa sadar menggiring kita untuk memilih berbelanja di Alfamart dibanding toko sebelah.

"Senyuman" di Pecel Lele Lela

Dapat tugas dari kampus untuk berangkat Ke kampus UI Depok, terasa mengesankan. Menginap di Salah Apartement Margonda Residence Depok merupakan pengalaman yang langka, menyenangkan plus menyeramkan. Meyenangkan bagi kami orang-orang dari dari ujung barat Sumatera, menginap di gedung bertingkat merupakan pengalaman sesekali dalam hidup. Menegangkan, karena teringat salah satu kasus pembunuhan paling fenomenal terjadi di apartemen ini. Ya Kasus Ryan jagal dari Jombang, petualangan pembunuhan berantainya berakhir di Margonda Residance, pada tahun 2008 Very Idham Henyansyah membunuh dan memutilasi pasangan sejenisnya Hari Santosa dikeranakan cemburu, Di apartemen itu rian membunuh dan memutilasi mayat korban, yang merupakan korban ke 11-nya. 

Dan menginap di apartemen itu, membuat ingatan tentang Ryan menyegar kembali. Ah kita tinggalkan Ryan dengan sejarahnya. Tinggal selama 2 minggu di seputaran kampus UI Depok membuat saya dan beberapa sejawat sering bertualang kuliner, namun ada satu tempat makan yang membuat saya terkesan, bukan hanya soal makannya nya, namun pengemasan pelayanan yang membuat saya kagum, ya pelayanan. Bila anda pertama berkunjung ke rumah makan ini mungkin kebanyakan kita akan heran dengan pelayanannya, bagaimana tidak? begitu masuk kita akan disambut dengan sapaan "selamat pagi" walau kita berkunjung di siang, sore atau malam hari, sapaannya sama selamat pagi, dengan senyum para pelayannya yang merekah tentunya. Namun jangan heran ini sapaan khas Pecel Lele Lela, ya pecel lele yang pernah menyajikan menunya di Istana Presiden, betul-betul membuat lele "naik kelas". Sambutan selamat paginya begitu segar, katanya sih (dan kenyataannya begitu) filosofi sambutan itu, komitmen kesegaran menu dipecel lele lela yang sama dengan menu baru dimasak dipagi hari. Kesegaran menu pasti, tapi berimbang juga dengan kesegaran pelayanannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun