Mohon tunggu...
Penulis Muda Sambas
Penulis Muda Sambas Mohon Tunggu... Wiraswasta - Keterangan Profil ini benar adanya

Saya Jepriadi, pemuda asal Desa Sungai Kumpai Kecamatan Teluk Keramat Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Kampung (Desa) saya biasa dikenal oleh kebanyakan orang dengan sebutan Semayong. Menjadi Penulis Professional dan Best Seller adalah Cita cita saya sejak dulu. Namun semangat menulis sering turun naik. Semoga saja bisa konsisten menulis dan menulis, untuk pengembangan diri, serta memberikan informasi kepada Dunia bahwa saya ada.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Selain Posyandu, Adakan Kelas Ayah dan Nenek Kampanyekan Pentingnya Asi Eksklusif Untuk Bayi

29 Juni 2014   18:27 Diperbarui: 4 Agustus 2016   00:38 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jurnalis Warga Sambas Terigas, Wahyudi (Yoyok) Ketika mewawancara Nurbaiti di Puskesmas Sambas Kamis (26/6)lalu


SambasMata Kalbar - Salah satu pengunjung Puskesmas Sambas yang terletak di Desa Dalam Kaum Kecamatan Sambas, Nurbaiti (39), mengatakan bahwa bayinya sering diberian makanan koleh (Bubur tepung). "Bayi saya skarang usianya 4 bulan, dari  usia 1 bulan sampai sekarang masih saya beri makan koleh dan pisang" tutur Nurbaiti.

Ibu 3 anak ini ketika diwawancara oleh tim Jurnalis Warga Sambas Terigas, mengaku bahwa kebiasaan ini sudah dilakukan secara turun temurun. "Ini juga sudah turun temurun dilakukan" tukas ibu itu lagi.

Informasi pentingnya asupan ASI Esklusif untuk bayi ternyata masih belum diterima disebagian besar masyarakat kabupaten sambas, walaupun saat ini pemerintah, lembaga dan dinas terkait maupun dari puskesmas sendiri sedang gencar-gencarnya mengkampanyekan pentingnya ASI Eksklusif untuk bayi.

Kepala Puskesmas Sambas, Sim Titi dikantornya beberapa hari yang lalu ketika diwawancara di ruang kerjanya, Kamis (26/6) mengatakan bahwa sebenarnya upaya yang dilakukan oleh pihak Dinas, Puskesmas dalam mengkampanyekan pentingnya ASI Eksklusif sudah dilakukan.

"Sebenarnya kita dari lembaga, dinas maupun puskesmas sudah maksimal mengkampanyekan ASI Eksklusif ini, bahkan digandeng dengan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan Persalinan Aman (PA). Karena ketiga hal itu sangat berkaitan, untuk kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Kampanye telah kita lakukan baik melalui baliho, spanduk, pamflet, sampai iklan di TV yang melibatkan artis. Namun sepertinya tingkat kepedulian masyarakat akan hal ini masih sangat kurang" papar Sim Titi.

Ia mengungkapkan bahwa, di Kota Sambas kesadaran masyarakat pentingnya ASI Eksklusif terbilang masih rendah. "Di Sambas saja, bayi yang harusnya dari usia 0-6 bulan wajib diberi asupan ASI Esklusif, malah masih banyak yang memberi makan koleh maupun susu formula,” tutupnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Puskesmas Sambas, Sam Titi, menawarkan solusi untuk meningkatkan kepedulian masyarakat tentang pentingnya ASI Eksklusif. Pemikiran seperti ini juga yang harus  dihilangkan dari kalangan masyarakat, ajaran dari orang tua. “Solusinya, selain mengadakan kelas untuk ibu hamil diposyandu, harus ditambah dengan kelas ayah dan kelas nenek, agar kebiasaan memberi asupan pisang, koleh dan susu formula ke bayi dari 0-6 bulan bisa dihilangkan. karena ini menyangkut tumbuh kembang bayi nantinya" tutup kepala puskesmas sambas ini.


Jurnalis Warga Sambas Terigas

Wahyudi / Yoyok

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun