Mohon tunggu...
Royke Kumowal
Royke Kumowal Mohon Tunggu... profesional -

Lulusan Sarjana S1 yang sedang melanjutkan studi S2 di Apollos Jakarta.\r\n\r\nAktif di Kompasiana dan menyukai dunia jurnalistik.\r\n\r\nPernah bekerja sebagai Reporter/ wartawan di PurnamaNews dan seorang citizen journalist.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

My Friend is Yakuza! (6)

19 Juli 2013   00:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:21 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di lorong kelas yang penuh coretan pilox dan bangku serta meja rusak berserakan, T-Rex berjalan menguatkan diri untuk sampai dikelasnya. Pintu Kelas pun di buka, terlihat beberapa orang sedang bermain gitar sambil duduk di atas bangku. Ada yang sedang main PSP, ada yang sedang tidur di meja, ada yang sedang main kartu yang tiba-tiba semua berhenti dari kesibukannya saatmelihat ke arah T-Rex yang berjalan masuk dengan memegang ulu hatinya.

Beberapa anak buah T-Rex ketika melihat bosnya agak sulit berjalan saat masuk ke kelas langsung lari untuk membantunya. T-Rex hanya berdiam diri saja ketika beberapa teman dan anak buahnya menanyai tentang apa yang terjadi padanya.

Jo yang memperhatikan T-Rex di bangku paling belakang sebelah kiri hanya mengerutkan keningnya, bingung apa yang terjadi pada T-Rex. Sedangkan Hoper yang melihat kondisi T-Rex yang kesakitan langsung mengerti siapa yang telah melakukan hal tersebut kepadanya.

Hoper pun kembali membayangkan kejadian beberapa hari yang lalu ketika dia berhadapan dengan Ayumi dilapangan belakang sekolah dengan ditonton anak buahnya. Perkelahian yang terjadi antara Hoper dengan Ayumi sungguh menyisakan malu pada Hoper ketika Hoper berusaha berkelahi dengan Ayumi tetapi Ayumi banyak kali dapat menghindar setiap pukulan yang dilayangkan oleh Hoper. Dan setiap Ayumi mendapat celah untuk memukul Hoper, dia memberhentikannya 2 cm dari badan dan mukanya Hoper. Bahkan ketika anak buahnya ingin membantu Hoper, Hoper melarang keras untuk membantunya.

Lalu ketika Hoper sudah merasa lelah dengan setiap pukulan-pukulan yang yang diberikan kepada Ayumi tidak mengenainya, Hoper mencoba menendang Ayumi dengan kaki kanannya. Tetapi Ayumi berhasil menghindar dan menjatuhkan Hoper dengan sekali tendangan di kaki kirinya yang menumpu badannya di saat kaki kanannya mengarah kepada kepala Ayumi. Dan Hoper pun terjatuh kesakitan. Lalu Ayumi berdiri disampingnya dengan melihat Hoper sambil menjelaskan tentang peristiwa yang terjadi pada ayahnya Hoper pada waktu itu.

Setelah selesai menceritakan kejadian masa lalu tentang kematian ayahnya Hoper itu, Ayumi mengatakan sesuatu kepada Hoper: “Masa lalu biarlah menjadi masa lalu, loe hidup di masa sekarang. Harusnya loe malu kalo loe terus membawa masa lalu loe sampe di kehidupan loe sekarang. Sampe kapan pun loe ga akan bisa merubah apapun atau hidup loe ga akan berubah karena masa lalu loe itu., kecuali loe tinggalin masa lalu loe dan hidup dalam kehidupan loe sekarang untuk masa depan loe nanti. Loe masih punya harapan, Hop”

Setelah kejadian itu Hoper pun merasa malu kepada Ayumi dan dirinya sendiri. Selama ini dia berpikir kematian ayahnya adalah karena kesalahan pada keluarga Ayumi, tetapi ternyata bukan setelah dia mencari tahu juga melalui ibunya. Dan semua cerita yang diceritakan ibunya sama persis dengan apa yang diceritakan Ayumi dilapangan tadi.

Hoper memang tahu tentang Ayumi sebenarnya. Karena ayahnya Hoper adalah mantan Yakuza yang meninggal dibunuh karena menghianati ayahnya Ayumi ketika terjadi perang perebutan kekuasaan antara YAKUZA dan TRIAT. Ayah Hoper yang dikenal dengan panggilan Satura membocorkan tentang info dan kelemahan kepemimpinan dari ayah Ayumi demi uang. Pada saat itu, Hoper masih berumur 6 tahun dan belum banyak mengerti tentang apa yang dikerjakan oleh ayahnya. Sedangkan ibunya adalah wanita yang baik. dan terus mengingatkan suaminya karena tindakan penghianatan yang dilakukannya itu tidak baik dalam keluarganya. Hal itu dikarenakan orang tua Ayumi sudah begitu baik kepada keluarga mereka dan mempercayakan banyak hal pada Ayah Hoper. Tetapi sepertinya uang lebih berkuasa daripada logika dan perasaan ayah Hoper saat itu sehingga setelah ayah Hoper memberitahukan semua informasi dan kelemahan dari kepemimpinan ayah Ayumi kepada TRIAT, janji uang yang ditawarkan oleh TRIAT ternyata tidak diterimanya justru mereka membunuhnya dengan tembakan tepat di kening depan sampai tembus kebelakang kepala ayah Hoper. Setelah mereka membunuhnya, para TRIAT itu membuangnya di depan rumahnya dengan di saksikan oleh istri dan anaknya.

Ketika melihat hal tersebut Hoper yang masih kecil berpikir bahwa Ayah dan Kakek Ayumi membiarkan hal itu terjadi kepada ayahnya tanpa menolongnya sehingga timbul kebencian di hati Hoper kepada keluarga besar ayah Ayumi.

Dan tidak lama setelah itu, para TRIAT pun menyerang markas Yakuza yang dipimpin oleh ayah Ayumi yang pada saat itu ada di situ sedang bekerja. Penyerangan tersebut berhasil membunuh semua Yakuza di markas tersebut tanpa ada perlawanan berat di dalamnya. Dan Mr. Genoza yang mendengar penyerangan terebut terlambat datang untuk menyelamatkan anak dan menantunya. Dengan kemarahan besar, maka Mr. Genoza mengumpulkan beberapa petinggi besar Yakuza untuk mendeklarasikan perang kepada TRIAT. Kemarahan Mr. Genoza dengan anak buahnya berhasil membunuh banyak sekali anggota TRIAT sehingga menimbulkan ketakutan kepada TRIAT untuk berhadapan kembali menantang Yakuza.

bersambung.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun