Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bandung 1958 (15) Paket Perjalanan Wisata, Hiburan untuk Anak-anak dan Anak Muda, Demam Skuter Menjelang Akhir Tahun

2 Februari 2016   17:06 Diperbarui: 2 Februari 2016   17:28 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

 

Tekanan ekonomi  tampaknya tidak terasa atau setidaknya belum menjadi  masalah bagi sebagian warga kota untuk merubah gaya hidupnya. Tawaran paket perjalanan  belum ada tanda-tanda berhenti. Rd.Iscka Djajamahardja beralamat di Jalan Banteng, Oey Yang Liong di gang  Partadisastra dan Ny. R.Omar di Gang Durman, Bandung menawarkan paket  Bali Trip selama 14 hari dengan biaya Rp2250 antara 13 November hingga 26 November 1958.   Tempat yang dikunjungi Solo, Selecta, Pasir Putih, Sarangan. Kendaraan yang digunakan bus. 

Bandung sendiri  pada 1950-an termasuk tujuan wisata yang digadang-gadangkan pemerintah. Salah satu upaya pemerintah Indonesia menghidupkan sektor pariwisata Indonesia dengan membentuk badan yang dinamakan HONET (Hotel National & Tourism) yang diketuai oleh R. Tjitpo Ruslan  pada 1 Juli 1947. Pembentukan badan ini sudah dimulai pada November 1946. Badan ini segera mengambil alih hotel - hotel yang terdapat di daerah sekitar Jawa dan seluruhnya dinamai Hotel Merdeka. SetelahKonferensi Meja Bundar, badan ini berganti nama menjadi NV HORNET (Ferbianty, 2007).  

Pada 1958 Hotel Merdeka sudah punya cabang di antaranya di Bandung, Sukabumi, Wonosobo (dekat dataran Dieng), Yogyakarta, Madiun dan Kediri.  Dalam sebuah advertensi di Pikiran Rakjat disebut Hotel Merdeka di Bandung didukung sebuah restoran. Dalam merayakan hari jadinya direksinya yang ke dua belas (berarti yang dijadikan patokan November 1946)  NV Honet  mengundang perwakilan para wartawan  untuk mengunjungi  daerah-daerah turisme yang ada di bawah naungan NV Honet pada 27 hingga 30  November 1946.  

Di luar hotel-hotel besar dan juga hotel yang berdiri sejak masa penjajahan Belanda  seperti  Grand Preanger dan Hotel Homann sejumlah hotel menengah juga masih eksis dan popular di kalangan wisatawan. Hotel  Selecta  Pasirkliki 76 misalnya beberapa kali disebut dalam media masa. Hotel  ini sebetulnya pernah  menjadi  hotel  untuk menginap para wartawan  yang meliput konferensi Asia Afrika.  Testimoni saksi mata  merupakan gambaran bahwa hotel ini juga bergengsi waktu KAA.          

Sebagai penginapan kami yang baru, ditunjuk “Hotel Selecta” di jalan Pasir Kaliki, kurang lebih 4 Km dari pusat Konferensi. Mujur kami diberi sebuah kendaraan sendiri oleh pimpinan Kempen. Rute bus dalam kota tidak melalui Pasir Kaliki, apalagi setelah jam 11 malam. Sedang pekerjaan kami setiap hari selama konferensi paling lekas selesai jam 12 atau 1 malam. Akan tetapi di samping kemalangan “diusir” orang dari Hotel Rahayu, ada juga keuntungannya. Khususnya juka ditinjau dari sudut kepentingan “jaminan”. Di hotel yang baru ini disediakan makanan. Di “Rahayu” tidak. Bagi penggemar makanan “Hotel Selecta” dapat dikatakan suatu “luikkerland“. 

“Masakan apa saja dapat dipesan, boleh pilih sendiri. Ada seorang rekan kami yang sampai dapat “buikloop“, sakit perut karena tiap hari pesan sate kambing. Seorang kawan lain dapat sakit pinggang karenaterlampai banyak makan zat-zat putih telur. Namun walaupun menderita sakit itu, rekan-rekan kami terus mengerjakan bagian pekerjaannya, karena kewajiban tak dapat dirubah “Berita A-A” harus terbit dua hari sekali.  (https://santijehannanda.wordpress.com/category/tentang-bandung/

Tamu penting yang datang ke kota Bandung pada akhir 1958 ialah Kepala Staf Angkatan Darat Amerika Serikat, Jendral Maxwell Taylor atas undangan KSAD Letnanjendral AH Nasution.  Awal   November 1958 Taylor tiba di kota kembang mengunjungi Staf Wartier Divisi Siliwngi, SSKAD, Sekolah Kader Infantri dan tamasya ke Tangkubanparahu.   Taylor tiba di Jakarta Jum’at 31 Oktober 1958 bertemu PM Djuanda dan Menlu Subandrio1. 

 

Pertunjukkan Hiburan untuk Anak-anak dan Anak Muda 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun