Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Suka Jajan? Hati-Hati Terpapar PFAS Penyebab Kanker dan Osteoporosis

7 Februari 2024   23:16 Diperbarui: 7 Februari 2024   23:19 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.greatitalianfoodtrade.it/en/packaging-and-mocha/pfas-toxic-chemicals-in-fast-food-containers-and-tableware-ipen-investigation/

Zat per dan polifluoroalkil (PFAS) adalah bahan kimia produksi yang digunakan dalam produk seperti kemasan makanan dan kosmetik.  Bahan kimia  ini mempunyai dampak kesehatan serius pada reproduksi, peningkatan risiko kanker, dan masalah kesehatan lainnya.

Selain itu semakin banyak penelitian yang menghubungkan bahan kimia tersebut dengan penurunan kepadatan mineral tulang, yang dapat menyebabkan osteoporosis dan penyakit tulang lainnya.

Bagaimana ceritanya bahan kimia bahaya itu bisa masuk ke dalam tubuh? Peneliti Jacobs Engineering, Zhen Wen Tang dalam sebuah Gelar Wicara daring yang digelar Program Studi Magister Teknik Air Tanah Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB) Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 14 Agustus 201 menyampaikan kemampuan PFAS melewati senyawa krusial dalam hidup manusia membuatnya lebih dekat dengan kita. Sumber: ITB    26 Agustus  2021

Senyawa ini sangat mudah larut dan tidak mudah menguap, sehingga memiliki mobilitas yang sangat mudah dan disebut forever chemical.

PFAS utamanya berpindah bersama air tanah yang dapat muncul ke permukaan melalui kolam atau danau serta masuk ke saluran air keran.

Beberapa negara memanfaatkan air keran untuk diminum, menambah resiko masuknya senyawa ke dalam tubuh manusia.

Negara-negara kawasan Asia Tenggara sendiri telah menemukan kasus kontaminasi PFAS yang bervariasi. Thailand telah mendeteksi kasus pada air minum, air keran, air permukaan, dan air tanah.

Indonesia telah menemukan kasus kontaminasi pada air limbah dan pesisir pantai.  PFAS  ditemukan pada air limbah tekstil di Kota Bandung.

Menyusup ke Hewan Ternak hingga Kemasan Makanan 

Nah, itu kan hampir tiga tahun lalu. Nah, yang paling anyar pada Februari 2024 ini para peneliti dari Keck School of Medicine of University of Southren California mempelajari bagaimana pola makan berhubungan dengan tingkat bahan kimia tersebut sampai berada di dalam tubuh manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun