Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Polusi Udara Penyebab Kematian yang Seharusnya Bisa Dihindari

1 Februari 2024   16:46 Diperbarui: 1 Februari 2024   16:58 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Polusi Udara di Jakarta-Foto: Greenpeace

Kalau boleh saya mengibaratkan paparan polusi udara ibarat malaikat maut yang diciptakan manusia sendiri untuk mencabut nyawanya sendiri.  Entah sudah berapa penelitian membuktikan bahwa polusi emisi karbon menjadi penyebabkan kematian setiap kota yang tingkat polusinya tinggi.

Yang paling anyar adalah tim penelitian yang dipimpi oleh New Curtin University, Perth, Australia Barat yang menyampaikan 1.454 kematian di kota-kota Australia dalam 20 tahun terakhir.

Penyebab tak lain partikel halus dari polusi udara akibat peristiwa ekstrem, seperti ikebakaran hutan dan badai debu, asap pemanas kayu  hingga kecelakaan industri.

Padahal menurut Tim Peneliti jika saja polusi bisa dikurangi 5 persen saja, maka seperti kematian di atas dapat dicegah.

Peneliti utama Dr Lucas Hertzog dari Pusat Kolaborasi Perubahan Iklim dan Dampak Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia di Curtin menyampaikan  perlunya sebuah strategi efektif untuk mengatasi dampak cuaca ekstrem seperti kebakaran hutan dan badai debu, yang semakin sering terjadi. karena perubahan iklim.

Lanjut dia, Tim Peneliti memanfaatkan Dengan menggunakan data sejak  2001 hingga 2020 dari situs pemantauan polusi udara.   Kemudian data ini dilengkapi dengan serangkaian data terkait penggunaan lahan dan satelit.

"Kami memodelkan paparan terhadap tingkat polusi udara materi partikulat yang luar biasa (PM2.5) untuk setiap hari paparan polusi ekstrem," ujar Hertzog seperdi dikutip dari situs Curtin.  

Meskipun, ungkap dia, tingkat PM2.5 harian secara umum relatif rendah  jika dibandingkan dengan rata-rata global, kota-kota di Australia mengalami hari-hari dengan tingkat polusi ekstrem di mana konsentrasi PM2.5 melebihi standar Pedoman Kualitas Udara WHO.

Sydney dan Melbourne melaporkan jumlah kematian tertinggi oleh peristiwa polusi udara ekstrem, dengan masing-masing 541 dan 438 kematian.  Sementara Brisbane dan Perth pada urutan selanjutnya  171 dan 132 kematian."

Adelaide dan Hobart adalah kota-kota yang menunjukkan, selama periode 20 tahun, jumlah hari yang lebih sedikit melebihi rekomendasi paparan kualitas udara WHO.  Adelaide hanya mencatat lima hari dan Hobart 11 hari di atas ambang batas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun