Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bahaya Laten bagi Lingkungan Itu Bernama Limbah Elektronik

23 Oktober 2023   21:08 Diperbarui: 24 Oktober 2023   08:27 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sayangnya tidak banyak  orang yang menyadari bahwa banyak barang yang mereka buang mengandung limbah elektronik.  Magdalena Charytanowicz  dari WEEE mengatakan limbah ini bisa didaur ulang.

"Kami mencoba membuat masyarakat memahami bahwa barang-barang yang mungkin tidak mereka curigai adalah barang elektronik sebenarnya mengandung banyak bahan berharga, seperti tembaga," ujar Charytanowicz  kepada New Scientist 

Padahal di dalam limbah lektronik itu   terdapat bahan kimia di dalamnya dapat membahayakan lingkungan, seperti timbal atau merkuri. Jika bahan-bahan tersebut masuk ke dalam tanah atau air, pencemarannya dapat menimbulkan masalah yang serius.

Mengandung Logam Langka

Kebanyakan barang elektronik memerlukan logam langka. Logam-logam ini, seperti emas, tembaga, litium, dan kobalt, harus ditambang dari bumi. Seringkali proses penambangan menimbulkan polusi yang serius.

Seiring dengan munculnya perangkat-perangkat yang lebih baru dan canggih, banyak sekali barang-barang elektronik yang dibuang, bukannya didaur ulang.  Padahal menurut WEEE logam langka dan bahan lain yang dibuang sebagai limbah elektronik setiap tahun bernilai sekitar USD57 miliar.


Meski "tidak terlihat", jumlahnya tentu bukan jumlah yang kecil. Limbah elektronik yang tidak terlihat memiliki berat sekitar 19,8 miliar pon (9 miliar kilogram). WEEE menyampaikan bahwa jika limbah elektronik ini ditumpuk ke dalam truk seberat 40 ton dan truk-truk tersebut kemudian dijajarkan, barisan truk akan membentang sekitar 3.500 mil (5.630 kilometer).

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun