Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Intip Dongeng "Gigiku Sayang" di Sekolah Cerdas Gemilang

3 Februari 2019   21:36 Diperbarui: 3 Februari 2019   21:47 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nova Agnesha (kiri) dan Isadi Dwiansyah (kanan) ketika sedang mendongeng-foto: Irvan Sjafari

Suasana Jalan KHRM Toha, Gang  Babakan, Desa Bendungan di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor tidak banyak berubah ketika saya  berkunjung ke tempat ini enam tahun yang  silam. Saya bersyukur cuaca pada Sabtu, 2 Februari 2019 begitu cerah.  Tujuannya saya ialah mengunjungi Rumah KAIT (Plus), tempat sahabat-sahabat saya dari Yayasan Alang-alang yang berkiprah untuk pendidikan dan kesehatan masyarakat.

Rumah  KAIT terletak sekitar seratus meter dari jalan raya  menelusuri jalan setapak.  Begitu tiba  saya sudah  dua bangunan lain menemani   bangunan utama, yang rupanya  digunakan untuk Sekolah Cerdas Gemilang tepat pendidikan alternatif  Belajar Sambil Bermain, yang digagas Yayasan Alang-alang sejak delapan belas tahun  silam.  Sudah jauh berubah dibanding  lingkungan luar.

Lebih dari  seratus  ibu-ibu dan anak-anak balita tumpah ruah di halaman dan di dalam gedung  yang digunakan sebagai tempat PAUD bermain.   Mereka adalah para ibu dan  anak-anak dari empat belas posyandu yang tersebar di Kecamatan Ciawi  ingin mendengarkan dongeng "Gigiku Sayang" yang dibawakan oleh Nova Agnesha  Rayaski (Nova) dan Ismadi Dwiansyah (Dwi), staf dan pengajar Sekolah Cerdas Gemilang

Salah  seorang di antara staf, Tuti Lestari, 27 tahun menyambut kedatangan saya dengan antuasias. Dia kini sudah menjadi ibu dari seorang anak.  Tuti dahulunya adalah murid  dari Yayasan Alang-alang ketika usianya masih kanak-anak, sudah menjadi staf  ketika saya berkunjung ke sana pada  Juni 2012 setelah lulus sebuah SMK di Bogor. Kini dia sedang  menyelesaikan pendidikan sarjana pendidikan Guru SD.

Anak-anak balita mewarnai secara estafet-Foto: Irvan Sjafari
Anak-anak balita mewarnai secara estafet-Foto: Irvan Sjafari
Seperti lazimnya acara  yang kerap digelar Yayasan Alang-alang  ini  acara mendongeng  ini dibuka dengan doa, menyanyikan lagu "Indonesia Raya" dan pembacaan Pancasila.  Lebih dari 70  anak usia balita  duduk di dalam ruangan.  Ketua Yayasan Alang-alang (Executive Chairman) Karina Maharani. 

"Kegiatan ini merupakan puncak dari kegiatan bulan kesehatan, sekaligus berbagi ilmu bukan saja untuk peserta dari Sekolah Cerdas  Gemilang, tetapi juga warga sekitar,"  ucap Ketua Yayasan Alang-alang (Executive Chairman) Karina Maharani dalam sambutannya.

Sebelum mendongeng anak-anak dibagi enam kelompok  mengikuti kegiatan mewarnai secara estafet. Setiap anak dalam suatu kelompok mewarnai gambar karakter tokoh dalam dongeng, seorang anak laki-laki bernama Gilang sedang menyikat gigi.  Menurut saya  aktivitas ini menarik seperti kegiatan team bulding di dalam kegiatan outbound, hanya ini untuk anak balita.

Suatu pagi terdengar kokok ayam  membangunkan para anak-anak yang sedang tidur. Suara Nova mengawali dongeng interaktif ini.  Kemudian diikuti suara Dwi menirukan suara ayam: kukuruyuk khas cara mendongeng dari teman-teman Alang-alang.  Lanjut Nova: Gilang tertidur di kamarnya dan dibangunkan oleh ibunya: Gilang! Gestur tubuh Nova dan Dwi pun mengikuti narasinya.

Gilang diceritakan punya kebiasaan buruk terlalu sering mengkonsumsi permen dan jarang sikat gigi. Akibatnya dia dijauhi  teman-temannya karena mulutnya bau, giginya berlubang dan air liurnya sering menetes.  Cerita diakhiri tentang runtinitas menyikat gigi sebelum tidur dan sesudah sarapan untuk memelihara  kesehatan gigi.  Acara ditutup dengan lagu "Sayonara" setelah pembangian kesehatan gigi untuk anak-anak.

Secara keseluruhan Nova dan Dwi piawai memikat anak-anak untuk mendengarkan dongeng.  

Menurut Karina  dalam perbincangan dengan saya, menjaga kesehatan gigi menjadi tema karena 75 persen masalah kesehatan yang  menyangkut anak berkaitan  dengan gigi. Cara untuk memberikan pemahaman pada anak ialah dengan dongeng seperti ini.    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun