Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Review “Moga Bunda Disayang Allah”: Kisah Karang Tersentuh Melati

3 Agustus 2013   18:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:39 20707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="612" caption="Ilustrasi/Admin (Tribunnews.com)"][/caption] Judul Film : Moga Bunda Disayang Allah

Sutradara:Jose Purnomo

Bintang:Fedi Nuril, Shandy Aulia, Alya Rohali, Donny Damara, Chantika Zahra

Rated:**

Judulnya saja sudah terdengar sedih, paling tidak bagi saya ketika memasuki gedung bioskop. Tiga kali novelTere Liye diangkat ke layar lebar dan tiga-tiganya sudah saya tonton, mulai dari Hafalan Shalat Delisa, Bidadari Surga dan kini Moga Bunda Disayang Allah.Kesan saya ceritanya punya satu kesamaan, yaitu bercerita tentang seorang tokohnya yang punya “problem”.Yang pertama soal anak perempuan bernamaDelisa yang kehilangan kakinya karena bencana tsunami di Aceh, yang kedua soal perempuan yang kebetulan postur tubuhnya tidak menarik, hingga tidak laku menikah, yang ketiga tentang Melati bocah perempuan enam tahun buta, tuli dan bisu.Menarik, ketiganya adalahperempuan dengan cerita yang mengharukan.

[caption id="attachment_279169" align="aligncenter" width="300" caption="Poster Moga Bunda Disayang Allah (kredit foto www.indosinema.com)"][/caption]

Bedanya padaMoga Bunda Disayang Allah problemnya ada dua. Yang pertama menyangkut seorang pemuda bernamaKarang (Fedi Nuril) relawan yang mencintai anak-anak, mendirikan taman bacaan buat mereka.Suatu ketika ia mengajak 18 anak asuhnya untuk berwisata air, naik kapal laut.Namun sebuah bencana terjadikapal terbalik oleh badai, Karang gagal menyelamatkan anak asuhnya. Di antaranya Kintan yang dekat dengannya dan anak enam bulan inilengket dengan boneka panda-nya.Tragedi ini menjadi mimpi buruk bagi Karang, sehingga dia mengasingkan diri di sebuah pulau jauh dari ibukota.Karang tenggelam dalam depresi, mimpi buruk berulangdan minuman alkohol. Hubungannya dengan Kinasih (Shandy Aulia), seorang dokter ikut menjadi putus.

Di daerah itu juga ada pasangan Tuan HK (Donny Damara) dan Bunda HK (Alya Rohali) yang punya anak buta, tulis, bisu bernama Melati(Chantika Zahra).Bocah perempuan enam tahun inikarena keterbatasannya makan berantakan, suka menarik rambut pembantunya, bahkan menggigit jari dokter yang merawatnya hingga nyaris putus.Kinarsih kemudian mengusulkan nama Karang pada Bunda HK. Mulanya Karang tidak bersedia, namun kemudian dia mau juga melihat Melati.Cuma cara Karang begitu kasar terhadap Melati hingga membuat orang-orang di rumah itu menjadi takut. Bahkan Karang sempat diusir dari rumah itu karena Tuan HK mendapatkan laporan bahwa Karang pemabuk.

[caption id="attachment_279170" align="aligncenter" width="300" caption="Fedi Nuril dan Alya Rohali dalam Moga Bunda Disayang allah (kredit foto Flick Magazine.com)"]

13755274181876541662
13755274181876541662
[/caption]

Namun kekerasan hati Karang membuat Melati berubah.Mula-mula diajarkan bagaimana makan dengan sendok.Cerita bergulir Karang dipercaya Bunda HK untuk melatih Melati mengenal dunia,mulai dari mengenal benda-benda.Akhirnya Tuan HK luluh ketika Melati mulai memanggil nama Bunda. Karang pun juga mulai berubah karena berhasil membuat Melati lebih baik. Dia menjadi lebih lembut dan kembali seperti dahulu.Hubungannya dengan Kinarsih membaik.Di sini ceritanya tampaknya berakhir dengan ending yang datar.

[caption id="attachment_279171" align="aligncenter" width="300" caption="Fedi Nuril dan Chantika Zahra dalam Moga Bunda Disayang Allah (kredit foto www.twiscy.com)"]

1375527525977791252
1375527525977791252
[/caption]

Tetapi tunggu dulucerita ini memberikan kejutan, dalam perjalanan wisata bersama keluarga HK dan Karang naik sebuah busmengalami kecelakaan.Bus yang mereka tumpangi terjun dari jembatan masuk ke sungai.Seluruh penumpang berhasil naik ke darat, kecuali Melati. Kini Karang harus menyelamatkan Melati dan itu mengulagi pengalamannya ketika berupaya menyelamatkan Kintan pada masa lalu. Sebetulnya plot cerita yang agak lazim pada film-film Hollywood. Apakah tragedi yang dialami Karang ketika Kintan mati di pelukannya berulang?Atau dia berhasil menyelematkan Melati sekaligus hidupnya.

Dari jajaran departemen kasting,Alya Rohali bermain cukup baik.Mungkin karena aslinya punya anak perempuan,ikatan emosional dia ketika memerankan Bunda HK terlihat natural.Ekspresi mukanya ketika Melati divovis gila oleh dokter, spontan menjawab dengan keras: Melati tidak gila!Cukup menyakinkan.Namun yang paling saya suka dia menangis ketika Melati mulai makan dengan sendoknya. Lalu ketika dia mengintip Karang mengajar Melatimengenal bendaseperti naluri seorang ibu.

Tentunya pemeran Melati, Chantika Zahra begitu hidup dan membuat gregetan, benar-benar seperti anak yang kehilangan penglihatan, bisu dan tuli . bgeitu tak berdaya, tapi nalurinya meluap ingin mengenal dunia. Chemistry antara Alya Rohali danChantikacukup kuat, terutama pada adegan ketika di kamar tidurnya, bersama ayahnya,dia menuliskan sesuatu dengan jemari di tangannya, cara komunikasi yang diajarkan Karang: “Moga-moga Bunda DisayangAllah” membuat air mata jatuh.Adegan yang paling saya suka.

Fedi Nuril pemeran tokoh Karang yang kharakternya naik turun seperti roller coasterjuga lumayan.Mulai dari pemuda lembut penyayang anak di awal cerita, pemabuk dan kasar (diperkuat dengan brewok dan rambut tak terurus), kemudian menemukan dirinya lewat air hujan yang memberikannya kunci bagaimana menolong Melati. Tokoh ini diceritakan menjadi penyayang anak karena dahulunya juga anak jalanan,yatim piatu yang dipungut oleh seorang kaya yang punya visi sosial memang kuat argumennya.

Kharakter lain dokter Kinarsih, Shandy Aulia masih terlihat Tita-nya, kharakter yang ia perankan dalam Eiffel Im in Love. Hampir di semua adegan, ia terlihat seperti seorang remaja daripada dokter yang dewasa. Dialognya dengan Fedi Nuril di stasiun kereta. “Kamu percaya masa depan yang lebih baiktergantung pada mereka (anak-anak)” lebih ditolong oleh kekuatan naskah. Ini mengingatkan padaawal sebuah lagu yang dinyanyikan Diana Ross “I believe the children is our future..”

Kelemahan film ini ialah pada pembedaan ruang dan waktu yang tidak terlalu jelas. Ada di zaman apakah cerita film ini.Begitu juga lompatan waktu, tiga tahun yang lalu hingga dua puluh tahun ke depan apa perbedaannya?Kalau tempat seperti antah berantah,mengingatkan saya pada Bidadari Surga tidak terlalu jelas di mana. Saya hanya menaksirkan Kepulauan Riau melihat arsitektur rumah Karang dan ibu angkatnya. Pelayan wanita yang berpakaian seragam sepertinya miripdi film-film Amerika dan Eropa, juga penampilan Karang yang brewok dan kacamata hitam seperti tokoh Mafia. Juga bagaimana Karang bisa mendapatkan uang membeli minuman keras, jadi tanda tanya?

Catatan terakhir.Cerita Tere Liye yang kali ini tampaknya terinspirasi pada kisah Helen Keller.Wanita Amerika yang mengalami kebutaan juga bisu dan tuli.Kalau dikatakan ada nuansa religinya ada sangkut pautnya ketika tokoh Karang sempat mempertanyakan apakah Allah itu adil. Lewat adegan ketika dia menatap ragu kaligrafi pada hiasan dindingmenarik.Namun menurut sayaMoga Bunda Disayang Allah adalah lebih tepat sebagaifilm kemanusiaan. Soundtrack film ini yang dipercayakan pada Melly Goeslaw adalah nilai tambah yang lain.Keseluruhan filam ini cocok ditonton orangtua bersama anak-anaknya. Hingga memberi nilai pada anak-anak untuk mensyukuri bahwa mereka mempunyai panca indera lengkap. Pas memang diputar menjelang lebaran.

Irvan Sjafari


Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun