Mohon tunggu...
JunSar
JunSar Mohon Tunggu... Menulis adalah Ibadah

*Memuji Dia* *Menjadi Orang yang Bermanfaat*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rahasia Hidup Bahagia Berguru dari Seekor Kura-Kura

14 Juli 2025   18:55 Diperbarui: 14 Juli 2025   18:55 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kura-Kura (Optical Chemist/Pexels.Com) 

Kura-kura merupakan reptil dengan ciri khas tempurung di punggungnya. Pernahkah Anda memperhatikan seekor kura-kura? Ia tidak pernah terburu-buru saat berjalan, tidak pernah tampak gelisah, dan selalu berjalan dengan ritme yang konsisten. Di dalam kehidupan kita sekarang ini yang penuh hiruk pikuk, di mana kecepatan dan kesibukan sering dijadikan tolok ukur keberhasilan, kita dituntut harus mengikuti pola tersebut. Tetapi yang kita dapatkan bukan keberhasilan tetapi kekecewaan yang membuat kita tidak bahagia. Kita harus belajar dari kura-kura yang menyimpan rahasia tentang bagaimana menjalani hidup dengan damai dan bahagia.

Meski tampak lambat berjalan, kura-kura memiliki cara hidup yang justru memberi pelajaran berharga bagi kita. Ketenangannya, kesabarannya, dan kemampuannya untuk tetap melangkah meski perlahan, mengajarkan kita bahwa hidup bukan sekadar soal kecepatan, melainkan tentang keteguhan hati dan ketenangan jiwa.

Tetap Bergerak dan Tidak Terburu-Buru

Banyak dari kita yang terjebak dalam budaya semuanya harus serba cepat, cepat lulus, cepat kaya, cepat sukses. Kita berlomba-lomba menempuh hidup dalam mode percepatan, hingga sering lupa menikmati proses yang ada. Kura-kura, dengan langkahnya yang lambat namun konsisten, mengingatkan kita bahwa dalam hidup, yang penting bukan seberapa cepat kita sampai, tetapi bagaimana kita menjalaninya.

Langkah kecil yang dilakukan secara terus-menerus sering kali lebih membawa hasil daripada lompatan besar yang hanya sesekali. Hidup seperti kura-kura berarti menghargai proses, menerima ritme alami kehidupan, dan menyadari bahwa kebahagiaan bisa ditemukan dalam perjalanan, bukan hanya di garis akhir.

Selalu Membawa Rumahnya

Kura-kura selalu membawa cangkangnya ke mana pun ia pergi. Itu bukan sekadar tempat berlindung, tapi juga lambang dari kenyamanan dan keamanan yang ia bawa dari dalam. Dalam kehidupan manusia, kita sering kali merasa resah karena bergantung pada kenyamanan dari luar—tempat tinggal mewah, status sosial, atau pengakuan orang lain.

Namun, kura-kura mengajarkan kita bahwa ketenangan sejati datang dari dalam diri. Ketika kita mampu menciptakan "rumah" di dalam hati sendiri tempat di mana kita merasa damai dengan siapa kita, apa yang kita lakukan, dan ke mana kita melangkah, maka kita tidak perlu terus-menerus mencari kebahagiaan dari luar. Kita menjadi lebih tahan terhadap perubahan, lebih kuat menghadapi tantangan, dan lebih siap menerima kehidupan sebagaimana adanya.

Menghargai Kesendirian dan Ketika Harus Menyendiri

Kura-kura tidak hidup dalam kawanan besar. Ia lebih sering terlihat sendiri, berjalan dalam kesunyian, dan menikmati kesendiriannya. Di dunia yang ramai, di mana kesepian dianggap sebagai kekurangan, kura-kura justru mengajarkan bahwa waktu sendiri bisa menjadi anugerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun