Mohon tunggu...
June
June Mohon Tunggu... Freelancer - nggak banyak yang tahu, tapi ya nulis aja

Pengamat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Usia dan Umur, Kekeliruan yang Selalu Terjadi

9 Maret 2018   15:06 Diperbarui: 9 Maret 2018   15:18 12308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak dari antara kita, atau bahkan hampir semua di antara kita sering keliru dalam diksi "usia" dan "umur". Misalnya:

"Kamu umur berapa sekarang?"

"Umur berapa lulus SMA-nya?"

"Aku lulus SMA umur 17 tahun"

dan sebagainya.....

Diksi "umur" dalam kalimat tanya dan kalimat pernyataan seperti di atas adalah SALAH.

"Umur" berbeda dengan "usia" merupakan kata yang maknanya berbeda. Titik kontras perbedaan makna antara kedua kata tersebut adalah, umur bermakna sisa waktu hidup, sedangkan usia bermakna waktu hidup yang telah ditempuh semenjak lahir.

Salah satu bentuk kalimat yang betul dalam penggunaan diksi "umur" bisa kita amati pada lirik lagu ulang tahun, "panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia........"

Penggunaan diksi "umur" pada lirik tersebut sudah tepat. Karena memberikan pernyataan harapan bahwa sisa waktu hidup (umur) yang bersangkutan (yang berulang tahun) panjang atau lama.

Apabila kita menanyakan umur seseorang, maka makna sebenarnya dari kalimat tanya itu adalah suatu yang kurang/tidak sopan, karena dalam artian kasar menanyakan "kamu kapan mati?"

Namun, dalam komunikasi sehari-hari hal ini tidak benar dimaknai. Seolah antara "umur" dan "usia" artinya sama saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun