Mohon tunggu...
Junita
Junita Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswi

وَاُفَوِّضُ اَمْرِيْٓ اِلَى اللّٰهِ

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Problematika Penerapan Masyarakat Madani di Indonesia

23 Februari 2020   19:45 Diperbarui: 14 Desember 2021   12:54 4744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi masyarakat madani | Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak kultur budaya, etnis, dan agama. Adanya keberagaman ini merupakan sebuah anugerah yang patut di syukuri dengan arif dan bijaksana. 

Namun, pada kenyataan keberagaman juga menjadi kendala bagi kita untuk menjadi masyarakat yang dapat menerapkan pemikiran masyarakat madani. Kultur budaya, etnis dan agama menjadi isu perbincangan yang tak kunjung berakhir yang menjadi pemicu perpecahan.

Kehidupan bernegara yang aman, damai, dan sejahtera menjadi dambaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pemikiran akan multikulturalisme sebaiknya disampaikan dengan baik terhadap rakyat Indonesia. 

Oleh karena itu, adanya pemikiran masyarakat madani menjadi sarana bagi bangsa Indonesia untuk maju dalam menyikapi perbedaan yang ada dengan arif dan bijaksana serta sebagai rasa syukur kita pada tuhan yang maha esa. 

Definisi dan latar belakang masyarakat madani 

Masyarakat madani adalah masyarakat yang memiliki kemandirian aktivitas warga masyarakatnya yang berkembang sesuai dengan potensi budaya, adat istiadat, dan agama. 

Menurut Nurcholis Madjid definisi masyarakat madani adalah masyarakat yang merujuk pada masyarakat islam yang pertama di bangun Nabi Muhammad SAW. di negeri Madinah.  

Menurut Thomas Paine Masyarakat madani adalah suatu ruang tempat warga dapat mengembangkan kepribadiannya dan memberi peluang bagi pemuasan kepentingan secara bebas dan tanpa paksaan.

Istilah masyarakat madani di kawasan Asia Tenggara dimunculkan pertama kalinya oleh cendikiawan Malaysia, Anwar Ibrahim. Masyarakat madani dalam kawasan Asia Tenggara meimiliki definisi yang berbeda dengan prinsip sipil di Barat. 

Pada Negara Barat masyarakat madani berorientasi penuh akan kebebasan individu, namun pada kawasan Asia tenggara masyarakat madani merupakan sebuah system social yang tumbuh berdasarkan prinsip moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan kestabilan masyarakat.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun