Mohon tunggu...
Juniffer Cristin
Juniffer Cristin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Hallo :) Selamat Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Eksisnya Gamelan Jawa di Era Digital

7 Maret 2021   22:23 Diperbarui: 7 Maret 2021   23:05 1477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(source: senibudayaku.com)

Artefak bisa dikatakan sebagai benda atau peninggalan sejarah yang berasal dari kegiatan kebudayaan yang pernah ada. Singkatnya Artefak ini adalah peninggalan budaya yang memiliki bentuk secara fisik. 

Salah satu artefak budaya yang menarik perhatian saya adalah Gamelan Jawa. Gamelan merupakan serangkaian alat musik tradisional Jawa, yang dimainkan secara bersamaan untuk mengiringi sebuah pertunjukan, misalnya pertunjukkan wayang. Gamelan Jawa biasanya terdiri dari alat musik gong, kenong, gambang, celempung, serta beberapa alat musik pendamping lainnya. Secara etimologi alat ini berasal dari istilah Jawa, yaitu "gamel" yang berarti menabuh / memukul, dan akhiran "an" yang menjadikannya kata benda, jadi gamelan bisa diartikan memukul / menabuh benda-benda. Karena Gamelan ini merupakan alat musik yang dimainkan dengan cara dipukul. Dari namanya saja Gamelan yang artinya alat musik ang dimainkan dengan dipukul, lalu Jawa yaitu nama sebuah suku dan daerah di Indonesia. Maka secara garis besar Gamelan Jawa bisa diartikan sebagai Alat musik dari Jawa yang dimainkan dengan cara dipukul. Bisa dikatakan bahwa Gamelan Jawa ini merupakan Representasi dari budaya Jawa itu sendiri.

Gamelan Jawa merupakan salah satu artefak dari budaya Jawa yang merepresentasikan budaya tersebut, karena sudah ada sejak tahun 167. Sejak awal, fungsi dari alat musik Gamelan ini adalah sebagai pengiring Pementasan Wayang dan juga Sarana upacara - upacara adat Jawa. Gamelan memiliki musik halus yang khas dengan budaya Jawa, untuk itu dengan mendengar pertunjukkan Gamelan pun orang akan mengetahui bahwa Gamelan ini adalah alat musik dari Jawa. 

   

Dengan berkembangnya zaman Gamelan masih sering digunakan, namun dengan fungsi yang semakin beragam. Mengingat lamanya waktu sejak awal ditemukannya alat musik ini hingga sekarang, juga perubahan kebudayaan pada manusia, maka fungsi dari Gamelan Jawa ini semakin beragam. Yang dulunya dimainkan di saat tertentu saja, sekarang Gamelan kerap dimainkan di tempat lain, misalnya pementasan Teater, di gereja, ataupun di pinggir jalan. Kita bisa dengan mudah menemui penampilan Gamelan Jawa ini, apalagi kalau kita berada di Jawa langsung. Walaupun begitu Gamelan Jawa tidak kehilangan kekhasannya dan tetap menjadi alat musik yang merepresentasikan budaya Jawa.

Tentu saja dengan cara yang berbeda-beda, hadirnya media, internet, dan teknologi semakin mempermudah Gamelan ini untuk mengeksiskan dirinya. Bahkan sekarang Gamelan sudah terkenal sampai kancah internasional. Jika dulu ingin melihat permainan Gamelan Jawa maka harus menunggu ada acara adat atau pementasan wayang dulu, sekarang dengan membuka media sosial seperti Youtube saja sudah bisa menonton penampilan Gamelan Jawa. Dan lagi, fungsinya yang semakin beragam, namun tetap mempresentasikan budaya Jawa. Kita bisa melihat bahwa telah terjadi perubahan disini, Gamelan dimainkan, direkam, disebarkan melalui internet sehingga orang yang menikmatinya pun melalui media digital seperti Smartphone dan gadget lainnya. Dari depan layar dan bukan di atas panggung secara langsung.

Perubahan memang akan terus terjadi, entah itu perubahan yang bersifat destruktif maupun konstruktif. Budaya menjadi salah satu hal yang kerap menjadi objek perubahan tersebut, seiring berubahnya kebutuhan manusia kebudayaan mereka juga ikut berubah. Gamelan Jawa merupakan salah satu contoh Artefak Budaya yang mengalami perubahan, baik dari segi produksi, fungsi, dan bahkan bagaimana orang menikmatinya, semuanya berubah. Meskipun begitu, Gamelan Jawa masih ada hingga sekarang dan masih terus menjadi representasi dari Budaya Jawa. 

Daftar Pustaka :

Dewi, Anggita. (2017). Gamelan. Artikel di akses pada 7 maret 2021, dari pesona-indonesia 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun