Menariknya, belut-belut yang kami dapatkan tidak hanya kami simpan untuk dimasak di rumah.
Kami memutuskan untuk menjualnya bersama. Kami menjualnya tidak jauh dari rumah teman kami, Warman hanya sekitar 5 menit berjalan kaki.Â
Saat itu, harga belut cukup tinggi, yaitu Rp35.000 per kilogram. Total penghasilan kami hari itu mencapai Rp402.500.Â
Uang tersebut kami bagi rata tanpa melihat siapa yang mendapatkan paling banyak atau paling sedikit. Yang penting adalah kebersamaan, kekompakan, dan rasa keadilan di antara kami.
Penutup: Lebih dari Sekadar Memancing
Memancing belut bukan hanya kegiatan untuk mengisi waktu kosong. Ia adalah kegiatan yang sarat makna tentang kerja keras, kebersamaan, kemandirian, dan juga cara sederhana untuk membantu orang tua dalam kondisi ekonomi yang sulit.Â
Dari kegiatan ini, kami belajar bahwa kesederhanaan bisa membawa kebahagiaan, dan usaha sekecil apapun jika dilakukan bersama-sama bisa mendatangkan hasil yang luar biasa.
Memancing belut akan selalu menjadi momen yang saya nanti-nantikan. Ia bukan sekadar hobi, tapi juga bagian dari kenangan masa muda yang penuh tawa, kerja keras, dan rasa syukur yang tulus.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI