Di dunia yang terus bising penuh notifikasi, dalam keramaian sosial media, dan percakapan tak pernah usai. Kesendirian sering dianggap sebagai hal yang menakutkan. Banyak orang berusaha menghindarinya, seolah kesendirian adalah tanda bahwa kita tidak dicintai, tidak penting, atau tidak dibutuhkan.
Padahal, kesendirian tak selalu berarti kesepian. Ia bisa menjadi ruang untuk mengenal, memahami, dan memeluk diri sendiri sesuatu yang jarang kita lakukan saat terus berada di tengah keramaian.
Sejak kecil, kita diajarkan bahwa berada dalam kelompok adalah aman. Kita tumbuh dalam budaya yang merayakan kebersamaan, dan sering secara tak sadar menilai seseorang dari seberapa banyak temannya, seberapa sibuk hidupnya.
Ketika sendiri, kita dihadapkan pada keheningan yang menguak isi hati. Di situlah rasa takut muncul takut menghadapi luka lama, takut menyadari kekosongan, takut menyadari bahwa kita tak benar-benar mengenal diri sendiri.
Jean Paul Sartre, filsuf eksistensialisme menyatakan bahwa manusia takut akan kebebasannya sendiri, karena kebebasan itu berarti tanggung jawab penuh atas hidupnya. Maka, banyak yang memilih lari ke dalam keramaian agar tak perlu menghadapi dirinya yang utuh.
Namun bagi sebagian yang berani tinggal dalam keheningan, kesendirian justru menjadi tempat pulang. Di sanalah kita bisa berhenti sejenak dari topeng sosial, dari peran-peran yang melelahkan, dan hanya menjadi diri sendiri.
Kesendirian bukan kutukan, melainkan kesempatan untuk merawat jiwa. Saat sendiri, kita belajar jujur apa yang benar-benar kita rasakan? Apa yang kita inginkan, bukan karena trend bukan karena harapan orang lain?
Filsuf seperti Soren Kierkegaard menyatakan bahwa dalam kesendirianlah manusia mengalami pertumbuhan terdalam dengan dirinya dan dengan Tuhan. Dalam sunyi, kita bisa menangis tanpa dituntut kuat, bisa jujur tanpa takut dihakimi.
Kesimpulannya, kesendirian bisa menakutkan tapi juga bisa menjadi pintu kebebasan. Ia bukan hukuman melainkan panggilan untuk mengenal siapa kita di balik semua hiruk-hiruk dunia. Maka, jika hari ini kamu sendiri jangan buru-buru lari. Kadang, yang kita butuhkan bukan banyak teman, tapi ruang untuk pulih. Bukan banyak suara tapi satu keheningan yang jujur. Kesendirian bukan musuh. Ia adalah cermin. Dan seringkali dalam diam itulah kita akhirnya bertemu dengan diri yang sesungguhnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI