Ia merasa di Jakarta ini sulit sekali mendapatkan buah durian yang berkualitas tinggi. Nah, berdasarkan pengalaman masa mudanya yang pernah menjadi petani kebun, dan juga karena ia memiliki sedikit lahan kebun, mulailah Duha terjun ke bisnis Durian Premium. Branding yang diusungnya adalah "Durian Nylekamin". Ia mulai memasarkan durian ini di media sosial dan menawarkannya pada beberapa tokoh serta artis.
"Alhamdulillah, ternyata di tengah pandemi ini permintaan durian malah melejit mas, omzet saya naik signifikan", begitu ujar Mas Duha saat ngobrol dengan saya. Luar bisa, komentar saya. Ya, saya kagum dengan kegigihan dan kemampuan bertahan dari Mas Duha di tengah pandemi ini. Semangat orang-orang seperti ini yang dibutuhkan oleh negara kita. Kreatif dan lembam dalam menghadapi perubahan.
Duha mungkin bukan seorang anak muda yang mencoba bisnis start-up dan bercita-cita jadi Unicorn. Ia hanya seorang petani dan penjahit konveksi yang ingin berwiraswasta dan memberi kontribusi pada kehidupan masyarakat. "Saya sering lihat orang ingin makan durian, tapi jelek-jelek mas. Kasihan kan. Jadi saya ingin menyajikan durian-durian kualitas premium bagi mereka", celetuk Duha menutup perbincangan kita pagi itu.
Kawan ingin makan durian? Saya rekomendasikan coba Durian Nylekamin milik Mas Duha ini, karena kita bukan sekedar makan durian, tetapi juga menikmati sebuah cerita perjalanan. Dari Jepang, hingga Jualan Durian. Salam.