Mohon tunggu...
Junaedi HKI A
Junaedi HKI A Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Terus produktif dimasa pandemi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Pendidikan di Masa Pandemi

20 Januari 2021   17:56 Diperbarui: 20 Januari 2021   18:01 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia terkena dampak wabah virus COVID -- 19 sejak minggu ketiga januari 2020, dimulai dengan adanya korban positif diwilayah Depok. Setelah itupun peningkatan kasuspun terjadi diseluruh wilayah JABODETABEK, sehingga menjadi kawasan yang berzona merah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB ) pada waktu itu mengeluarkan surat edaran dari menteri pendidikan dan kebudayaan Nomor : 36962/MPKA/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang pembelajaran secara daring dan bekerja dirumah dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Diseare ( COVID -- 19). Pada tanggal 17 Maret 2020 sistem pendidikan di Indoneia mengalami perubahan yang sangat derastis yaitu sistem pendidikan dengan belajar daring atau online di rumah, yang menyebabkan terjadinya dampak yang sangat besar dalam pendidikan di Indonesia.

"Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bukanlah kebijakan Kemendikbud. Metode ini dipilih agar pendidikan tetap hadir, khususnya bagi anak-anak usia sekolah, dalam suasana yang menyenangkan dan aman," kata Nadiem Makarim. Sistem PPJ tersebut melibatkan teknologi dalam pembelajarannya, seperti penyampaian materi, tugas dan lain melalui dalam jaringan (dalam daring). 

Indonesia sempat mengalami lockdown selama 3 bulan dari bulan Januari-maret 2020,Pandemi virus corona telah menyebabkan "darurat pendidikan yang belum pernah terjadi sebelumnya", dengan 9,7 juta anak yang terkena dampak penutupan sekolah berisiko putus sekolah secara permanen, kata lembaga amal Save the Children pada Senin (13/07). Dikarenakan banyak siswa yang kurang memahami penggunaan teknologi dan peran orang tua dalam membimbing anak nya untuk belajar dari rumah bahkan ada siswa yang tergolong kurang mampu tidak dapat membeli dan menggunakan teknologi seperti handphone, laptop serta teknologi lainnya. 

Disalah satu sekolah dasar negeri kota serang menerapkan sistem ruring yaitu sekolah tatap muka selama seminggu sekali dengan sistem perkelompok setiap orang yang berjumlah 6-8 siswa dengan syarat memakai masker, mencuci tangan dan mematuhi protokol kesehatan agar mencegah dari penyebaran virus Covid 19.Tujuan sistem ruring yaitu agar para siswa mendapatkan bimbingan belajar secara langsung baik dalam hal membaca, menulis dan berhitung. Karena setiap orang tua siswa dirumahnya tidak semua memiliki latar belakang pendidikan. 

Program tersebut didukung oleh kepala sekolah dan tenaga pendidik lainnya, dengan alasan banyak dampak negatif sitem daring (dalam jaringan) yaitu kurang memahami penggunaan teknologi dan siswa lebih aktif bermain game dari pada belajar secara online dari rumah. Jadi peran pendidikan dimasa pandemi sangat berarti untuk kemajuan dan perkembangan para penerus generasi bangsa Indonesia dimasa yang akan datang. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun