Mohon tunggu...
jumaro alhamami
jumaro alhamami Mohon Tunggu... Guru - Pendidik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Belajar sepanjang waktu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Setan Sandekala

25 Mei 2019   16:00 Diperbarui: 25 Mei 2019   16:03 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Teman, siapa yg tahu " Setan Sandekala", mungkin yg kelahiran antara tahun 1970 han , sering mendengar orang Tua kita cerita tentang setan Sande kala, yaitu setan yg membawa anak-anak apabila masih bermain di waktu Mahrib, orang Tua Kita, sering mengingatkan, Nak.........sudah Mahrib, pergi ke Mushola ngaji, jangan main terus, nanti kamu akan di bawa setan Sandekala, yg konon ia akan membawa anak-anak ke tengah hutan, nanti kamu akan di beri makan nasi sama lauknya yaitu sayur Mie, yg padahal adalah tahi dan cacing, dan minumannya adalah air kencing, namun terlihat seperti air susu, dulu orang Tua kita sering memperingatkan kita dengan kata-kata tersebut, dan kita percaya saja,untuk tidak bermain-main di waktu Mahrib, segera membawa sarung dan peci hitam yg sudah lecek pergi ke Mushola, untuk mengaji Al-Qur`an dengan sistem eja, alif fathah aa, ba kasroh bi ka dummah ku, kalau di rangkai A BI KU, dan yg telah lancar membaca maka akan sorogan Juz Amma,dengan menghapal surat demi surat.

Setelah mengaji maka sering melanjutkan dengan mainan GOBAGAN, atau mainan bola api, dan petak umpet, yang tidak mau keluar Mushola biasanya bermain Angkat tubuh dengan jari, sambil melafalkan sahabat yang empat, yaitu Abu Bakar, Umar , Usman,dan Ali, namun sebelumnya kirim fatihah dulu kepada Rosul Muhammad S.A.W, cara permainanya, yaitu seorang tidur terlentang dan empat kawannya disamping kanan dua anak,dan disamping kiri dua anak, sambil meletakkan kedua jari telunjuk di bawah pantat dan lengan, sambil mengucapkan sahabat yg empat secara bergantian, dan sambil mengankat tubuh dengan jari, maka tubuh akan terangkat/melayang ringan hanya dengan delapan jari, sampai terangkat tinggi, dan diturunkan kembali , namun dengan syarat tidak ada yg tertawa, dan khusu melakukannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun