Mohon tunggu...
Jumari Haryadi Kohar
Jumari Haryadi Kohar Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, trainer, dan motivator

Jumari Haryadi alias J.Haryadi adalah seorang penulis, trainer kepenulisan, dan juga seorang motivator. Pria berdarah Kediri (Jawa Timur) dan Baturaja (Sumatera Selatan) ini memiliki hobi membaca, menulis, fotografi, dan traveling. Suami dari R.Yanty Heryanty ini memilih profesi sebagai penulis karena menulis adalah passion-nya. Bagi J.Haryadi, menulis sudah menyatu dalam jiwanya. Sehari saja tidak menulis akan membuat ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oleh sebab itu pria berpostur tinggi 178 Cm ini akan selalu berusaha menulis setiap hari untuk memenuhi nutrisi jiwanya yang haus terhadap ilmu. Dunia menulis sudah dirintis J.Haryadi secara profesional sejak 2007. Ia sudah menulis puluhan judul buku dan ratusan artikel di berbagai media massa nasional. Selain itu, ayah empat anak ini pun sering membantu kliennya menulis buku, baik sebagai editor, co-writer, maupun sebagai ghostwriter. Jika Anda butuh jasa profesionalnya dihidang kepenulisan, bisa menghubunginya melalui HP/WA: 0852-1726-0169 No GoPay: +6285217260169

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Gas Elpiji 3 Kg Hilang dari Peredaran di Daerah Bandung Barat dan Cimahi

24 Maret 2016   14:25 Diperbarui: 24 Maret 2016   15:10 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ilustrasi by J.Haryadi"][/caption]

Bandung Barat – Beberapa warga masyarakat Kabupaten Bandung Barat dan Cimahi kecewa karena langkanya gas elpiji 3 kg dari pasaran. Berdasarkan hasil pantauan penulis di lapangan, hampir setiap warung kecil yang biasa menjual gas elpiji kg, kosong. Kecuali gas elpiji ukuran 12kg masih banyak dan mudah didapatkan.

Ketika penulis menanyakan sejak kapan kelangkaan gas elpiji 3kg tersebut, para pengecer umumnya mengatakan sejak hari ini (Kamis, 24/03/2016) sudah tidak ada dipasaran. Kondisi ini tentu menyulitkan ibu-ibu rumah tangga, terutama warga yang berkategori ekonomi lemah, termasuk pedagang kecil yang biasa menjual makanan.

Darman (32), warga Cibaligo Permai, Kabupaten Bandung Barat yang kebetulan sedang mencari gas 3kg di sebuah warung kecil di daerah Jalan Pesantren, Cimahi, mengatakan bahwa dia dirinya sudah berkeliling mencari gas, tetapi hasilnya nihil. Dia bingung harus memasak menggunakan apa kalau sampai tidak bisa membeli gas tersebut.

 “Harusnya pemerintah memperhatikan rakyat kecil seperti kami. Mau cari makan saja susah, apalagi ditambah dengan kondisi seperti ini. Coba pejabat yang di atas memperhatikan kondisi ini,” ujar Asep, salah seorang warga Cibatat, Cimahi.

Menurut isu yang beredar dikalangan masyarakat, kondisi ini biasanya terjadi bila akan ada rencana pemerintah untuk menaikkan harga. Sebagian penjual gas elpiji ada juga yang nakal dan sengaja menyembunyikannya dan tidak menjualnya sampai ada informasi kenaikan harga secara resmi dari pemerintah.

Yanty (45), warga Kampung Cibaligo, Kecamatan Parongpong, Kab. Bandung Barat menuturkan kalau dirinya bisa beli gas secara kebetulan. Awalnya dia sudah berkeliling ke beberapa warung di seputar jalan Cihanjuang, Bandung Barat, sampai ke Jalan Pesantren, Cimahi, tetapi tidak mendapatkannya. Anehnya, ketika dia menemukan sebuah warung yang menjual gas elpiji 3kg, tiba-tiba pemilik warung mengatakan kalau gas elpiji tersebut tidak dijual, alasannya mau dipakai sendiri.

“Saya bingung, masak penjual gas ketika mau dibeli tidak boleh. Ada apa ini? Jangan-jangan pedagangnya menunggu harga naik. Kalau Gas 12kg sih boleh dibeli, tapi anggaran belanja saya nanti tekor jadinya. Saya masih bingung harus bagaimana,” pungkas wanita berwajah manis ini kepada penulis.

Mudah-mudahan pemerintah segera memperhatikan keluhan warga dan segera mengecek distribusi gas elpiji 3kg. Jangan sampai karena ada ulah oknum penjual yang nakal, rakyat menjadi susah. (kompasianer/J.haryadi)

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun