Menurut Asep, pameran bertema 'Subang Berseni' merupakan upaya dalam mempersatukan kembali para seniman di kabupaten Subang. Pameran yang menyatukan dua kelompok seniman dari daerah Subang dan Bandung Barat ini bertujuan untuk membangkitkan kembali rasa kekeluargan dan semangat berkesenian para seniman di kedua daerah tersebut, serta para seniman di Jawa Barat.
Di akhir sambutannya, Asep yang juga founder peraknews.com di bawah panji PT Media Peduli Rakyat tersebut mendaulat Bupati Subang tampil di depan hadirin untuk dilukis wajahnya oleh tiga seniman yaitu Hamdani (seniman Bandung Barat), Kinkin (Seniman Subang), dan Didid Stova (Seniman Subang). Didid membuat sketsa wajah Bupati berupa siluet dengan menggunakan media gunting dan kertas, sedangkan Hamdani dan Kinkin membuat sketsa dengan media pensil dan kertas.
Sementara Bupati Subang duduk di depan hadirin sambil dilukis oleh ketiga seniman tersebut, Ketua Komunitas Seniman Bandung Barat, M. Noor menyampaikan kata sambutannya. Dalam kesempatan tersebut pelukis kelahiran Bogor itu mengucapkan terima kasih kepada FMP dan Pemerintah Kabupaten Subang yang telah memfasilitasi acara tersebut, sehingga bisa terselenggara sesuai rencana. Juga rasa terima kasih kepada Komunitas Seniman Subang yang dipimpin oleh Sugandhy.  Â
"Merupakan suatu kebanggaan bagi kami, para pelukis, bisa memajang karya di Wisma Karya yang merupakan salah satu gedung bersejarah di Kota Subang ini. Namun, ada hal yang lebih penting lagi dari pameran ini yaitu kita bisa ikatkan tali silaturahim, eratkan persahabatan, dan timbulkan rasa persaudaraan," ujar M.Noor bersemangat.
Â
Sambutan selanjutnya disampaikan oleh Sugandhy, Ketua Komunitas Seniman Subang. Pria kalem berambut lurus tersebut mengatakan bahwa dirinya merasa bangga karena  pameran ini bisa terlaksana dengan baik. Kolaborasi dengan Komunitas Seniman Bandung Barat baginya memiliki kesan tersendiri.
"Kehadiran teman-teman seniman Bandung Barat telah membangkitkan semangat berkesenian bagi kami, para seniman Subang. Ada bagusnya berkolaborasi, karena kita bisa saling menyemangati dan saling bertukar pengalaman. Saya berharap kerja sama ini bisa dilanjutkan untuk masa mendatang," tutur pelukis berusia 47 tahun yang pernah mendapat penghargaan Fhilef Moris Tingkat Nasional. Â
Pada kesempatan wawancara terpisah, pria yang mengaku berprofesi sebagai tukang gambar tersebut meminta pemerintah memperhatikan keberadaan seniman Subang, "Selama ini di Subang, sampai sekarang, pemerintah belum begitu support kepada para seniman untuk menyediakan tempat untuk kegiatan workshop para seniman, padahal mulai dari seniman musik sampai seniman lukis sudah banyak yang memperoleh penghargaan, baik tingkat  nasional maupun internasional."
Sementara itu sambutan Bupati Subang tidak disampaikan langsung oleh Ruhimat, karena beliau sedang menjadi objek lukisan. Sambutan bupati dibacakan oleh Wakil Bupati, Agus Maskur.
Â
"Saya sangat mengapresiasi digelarnya acara seni rupa yang bertajuk "Subang Berseni" ini yang dipelopori oleh media online Media Peduli Rakyat, karena karya-karya yang ditampilkan merupkan visualisasi karya seni dalam setiap media yang dihasilkan. Biasanya merupakan hasil perenungan dalam diri seniman untuk mengolah berbagai aktivitas dengan eksplorasi kreativitas yang mengambil idiom seni pembaharuan ke dalam ruang dimensi karya seni yang berorientasi publik," papar Agus mewakili Bupati.