Mohon tunggu...
Julkifli Sinuhaji
Julkifli Sinuhaji Mohon Tunggu... Editor - Reporter aktif di salah satu media

Alumni Universitas Padjadjaran\r\nHidup untuk Memberi Sebanyak-banyaknya dan Hiduplah Secara Berbahaya\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Rusuh Tolikora: Dimana Bumi Di Pijak Di Situ Langit Di Junjung

19 Juli 2015   09:47 Diperbarui: 19 Juli 2015   09:47 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                  

            Sebagai penduduk muslim minoritas di Papua, kita harus mengalah sama yang punya tanah notabene tanah leluhurnya atau tanah adat mereka meskipun tanah itu sudah milik umat muslim disana. Umat muslim harus menghormati, apalagi muslim disana kebanyakan bukan suku Papua. Kalau dibilang jangan di daerah sini, karena masyarakat mayoritas sudah ada acara lain, ya pinda saja ke daerah lain, kan tanah masih luas. Kalau mayoritas bilang speakernya dikecilin, ya kecilin saja. Kalau mau tinggal di daerah sana yang mayoritasnya lain kepercayaannya.Mereka keras sama keras antara mayoritas Kristen dengan minoritas Islam yang mengakibatkan terjadinya konflik itu.

 

            Dimana bumi di pijak di situ langit di junjung pepatah ini lebih penting dari sila-sila Pancasila. Di Pancasila kita mengedepankan kebebasan beragama memang betul, tapi kita lihat dimana kita tinggal, apakah mereka menerima atau tidak? Kita juga harus bisa menahan diri apalagi ini ada dugaan ada pihak ketiga yang menyebabkan konflik itu.

            Akibat dari konflik ini, korbannya bukan saja jiwa atau benda, melainkan pengikisan moral kepercayaan rakyat Indonesia terhadap UUD 45 dan sila-sila Pancasila semakin pupus. Founding father kita sudah menerapkan Pancasila dengan penuh perdebatan yang panjang disana-sini. Mereka akhirnya menemukan yang terbaik dan akhirnya dapat menopang/mewakili seluruh agama di Indonesia. Salah satunya misalnya menjalankan syariat Islam diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa. Inilah cita-cita pemimpin kita dahulu, mereka menginginkan Indonesia yang damai, Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika. Janganlah kita terpecah belah hanya gara-gara perbedaan agama. Salam Indonesia kita tetap satu!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun