Mohon tunggu...
juli wati
juli wati Mohon Tunggu... Guru - guru

membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Koneksi Antar Materi Modul 1.1

6 November 2022   19:51 Diperbarui: 6 November 2022   19:54 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koneksi Antar Materi Modul 1.1

KESIMPULAN

Pengajaran adalah salah satu bagian dari Pendidikan. Pengajaran mempunyai arti pendidikan dengan cara memberi ilmu atau berfaedah buat hidup anak-anak, baik lahir maupun batin. Sedangkan Pendidikan adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Budi pekerti harus menjadi bagian tak terpisahkan dari pendidikan dan pengajaran yang kita lakukan sebagai guru. Guru harus senantiasa memberikan teladan yang baik bagi siswa-siswanya dalam mengembangkan budi pekerti. Kita juga bisa melakukan kegiatan-kegiatan pembiasaan di sekolah untuk menanamkan nilai-nilai budi pekerti/akhlak mulia kepada anak. Hal terpenting yang harus dilakukan seorang guru adalah menghormati dan memperlakukan anak dengan sebaik-baiknya sesuai kodratnya, melayani mereka dengan setulus hati, memberikan teladan (Ing Ngarso Sung Tulodo), membangun semangat (Ing Madyo Mangun Marso) dan memberikan dorongan (Tut Wuri Handayani) bagi tumbuh kembangnya anak. Menuntun mereka menjadi pribadi yang terampil, berakhlak mulia dan bijaksana sehingga mereka akan mencapai kebahagiaan dan keselamatan.

KHD juga menganjurkan para pendidik untuk tetap terbuka dan mengikuti perkembangan zaman yang ada namun tidak semua yang baru itu baik, jadi perlu diseimbangkan dulu. Indonesia juga memiliki potensi-potensi kultural yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. KHD menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat zaman bisa diartikan bahwa kita sebagai guru harus membekali keterampilan kepada siswa sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya dan menyesuaikan diri.

            REFLEKSI

Pembelajaran yang saya lakukan selama ini bersifat teacher centered, monoton dan komunikasi searah hanya menggunakan metode ceramah dan penugasan. Fokus saya sebagai pendidik supaya peserta didik mendapat nilai yang maksimal diatas KKM. Namun setelah berkolaborasi dalam forum dan mendalami modul 1.1, mulai terbuka pemikiran saya untuk melakukan perubahan secara bertahap untuk mengimplementasikan pemikiran Ki Hajar Dewantara baik di kelas maupun di sekolah diantaranya:

1. Memerdekakan manusia dan Pendidikan berorientasi pada peserta didik

Pembelajaran di kelas  mengkondisikan dalam bentuk kelompok,dalam berkelompok peserta didik bebas menyampaikan ide atau pendapat tentang materi yang di diskusikan, terlihat lebih aktif dalam berkomunikasi dengan kelompoknya dan lebih percaya diri dalam menyampaikan ide atau gagasan ketika presentasi kelompok.

2. Mengutamakan proses bukan hasil dalam pembelajaran

Penilaian lebih mengiatkan ke pembelajaran berbasis proyek dan di kerjakan disekolah sesuai jadwal yang sudah disepakati. Jenis proyek bersifat sederhana seperti alat peraga sederhana, kerajianan sederhana dan lain-lain

3. Mengikuti kodrat zaman

Sebagai pendidik menyampaikan materi harus berbasis teknologi dalam pembelajaran seperti menggunakan power point, video dan sebagainya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun