Mohon tunggu...
Julius Adetya
Julius Adetya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Lebih Adaptif Jaringan Hewan atau Tumbuhan?

25 September 2017   22:07 Diperbarui: 25 September 2017   22:47 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang kedua adalah jaringan ikat yang tersusun dari bahan intersel dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Jaringan ikat berbeda dengan jaringan epitel karena jaringan ikat banyak mengandung matriks. Yang ketiga adalah jaringan otot yang mempunyai kemampuan berkontraksi untuk melakukan gerakan. Jaringan otot dibagi menjadi 3 yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Jaringan otot polos terletak pada saluran pencernaan makanan, saluran pernafasan, saluran reproduksi dan masih banyak lagi. Otot lurik terletak menempel di daging, sedangkan otot jantung terletak di jantung. 

Yang keempat adalah jaringan syaraf yang tersusun dari sel saraf (neuron) dan sel penyokong (neuroglia). Jaringan syaraf berfungsi menerima rangsangan dari luar , mengubah rangsangan menjadi impuls saraf dan meneruskan impuls tersebut ke bagian penerima impuls lalu memberikan jawaban berupa reaksi.  

Setelah kita mengetahui mengenai bagaimana cara hewan beradaptasi, faktor-faktor yang mempengaruhi adaptasi serta macam-macam jaringan, saya berpendapat bahwa jaringan hewan dapat lebih cepat beradaptasi daripada jaringan tumbuhan dikarenakan beberapa alasan. Alasan yang pertama adalah karena adanya sistem gerak aktif pada hewan, sedangkan pada tumbuhan tidak terdapat sistem gerak aktif. Sistem gerak ini membawa banyak hal positif bagi hewan yang tentunya memudahkan mereka untuk beradaptasi baik dengan lingkungan baik dengan organisme lain secara lebih cepat daripada tumbuhan. Hewan dapat mencari makanan sendiri, berteduh, mencari tempat tinggal yang aman, sedangkan tumbuhan hanya dapat bergerak pasif seperti contohnya bergerak mengikuti arah cahaya matahari. Tidak dapat berpindah tempat dan mencari makanan sendiri. 

Dan gerak aktif pada hewan pun didukung karena adanya jaringan otot dan jaringan syaraf yang bekerjasama dalam melakukan suatu aktivitas. Jaringan otot ini pun hanya terdapat di tubuh hewan sedangkan tumbuhan tidak memilikinya. Jaringan ini berisi sel-sel yang dapat berkontrasi sehingga dapat melakukan suatu gerakan yang disebut gerakan aktif. Lalu apa hubungannya dengan jaringan syaraf? Pada awalnya, jaringan syaraf menerima rangsangan dari luar lalu menejermahkan rangsang tersebut menjadi impuls lalu membawanya ke pusat syaraf yang berada di otak. Di otak, impuls tersebut diterjemahkan lalu memberi respon dengan memberi sinyal kepada jaringan otot untuk melakukan respon tersebut. Oleh sebab itu, dengan adanya jaringan otot dan syaraf pada hewan, hewan dapat bergerak aktif dalam misi beradaptasi dengan lingkungannya.

Jika dilihat dari struktur bagian selnya, sel tumbuhan terdapat suatu organel yang bernama dinding sel. Dinding sel ini tersusun dari lapisan peptidoglikan dan lipid yang berada di paling luar sel yang sekaligus berfungsi sebagai pelindung utama sel. Nah pada dinding sel ini terdapat suatu membran yang bernama membran semi permeabel yang memiliki sifat unik, yaitu memilah zat-zat yang akan masuk ke dalam sel. Jikalau zat itu cocok serta sedang dibutuhkan oleh sel, maka membran semi permeable ini akan memperbolehkann zat tersebut untuk masuk. Sedangkan zat yang akan masuk sel tersebut tidak cocok serta tidak dibutuhkan oleh sel, membran ini tidak memperbolehkan zat tersebut untuk masuk ke dalam sel. Jika dilihat dari fungsinya, membran semi permeable ini membawa sisi positif bagi sel tumbuhan dengan memilah zat-zat yang cocok serta dibutuhkan sel.

Sedangkan di sisi lain, membran ini membawa pengaruh negatif juga bagi sel tumbuhan itu sendiri. Dimana salah satu faktor yang memperlambat sel tumbuhan untuk beradaptasi adalah dengan adanya membran semi permeable ini. Jika suatu tumbuhan ditempatkan di tempat baru, tanah, suhu, kelembaman udara pastinya akan berubah dan tumbuhan itu pasti harus menyesuaikan dengan keadaan yang baru ini. Nah, dalam penyesuaian ini pastinya membran semi permeable bekerja dengan memilah-milah zat yang akan masuk ke dalam sel. Dengan memasukkan zat yang cocok serta membuang zat yang tidak cocok, ini pastinya akan memperlambat sel tumbuhan dalam beradaptasi dengan lingkungan barunya. Akibat lambatnya dalam beradaptasi, maka bisa saja terjadi kekurangan energi pada sel tumbuhan yang pada akhirnya bisa mengancam kelangsungan hidup dari tumbuhan itu sendiri.


Setelah kita mengetahui berbagai macam alasan yang sudah diuraikan di atas menurut pandangan saya, bahwa jaringan hewan dapat lebih cepat beradaptasi terhadap lingkungan barunya dengan caranya masing-masing. Ada yang beradaptasi dengan berbagai macam bentuk tubuh, ada juga yang beradaptasi dengan fungsi dari tubuhnya, dan ada juga yang beradaptasi dengan tingkah laku yang dia perbuat agar dapat nyaman dengan lingkungan barunya. Sedangkan dari sisi jaringan tumbuhan yang tidak adanya jaringan otot sehingga menyebabkan tidak dapatnya bergerak aktif, juga adanya dinding sel yang terdapat membran semi permeable yang berfungsi untuk memilah-milah zat yang akan masuk ke dalam sel, ini menyebabkan lambatnya adaptasi yang dilakukan tumbuhan sehingga dapat mengancam kelangsungan hidupnya. 

Sekian artikel yang dapat saya ungkapkan menurut pandangan saya, semoga dapat menambah wawasan bagi para pembaca. Sekian dan terima kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun