DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PROGRAM KB BAGI KESEHATAN MASYARAKAT INDONESIA
JULIA THEODORA SURBAKTI/191251147
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
   Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Hal tersebut merupakan suatu kelebihan bangsa Indonesia. Tetapi Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia. Indonesia mengalami laju pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, yang disebabkan oleh terjadinya ledakkan penduduk. Banyaknya penduduk dapat menimbulkan dampak negatif maupun positif. Di satu sisi, banyaknya penduduk dapat menciptakan sumber daya manusia yang unggul, tetapi di sisi lain, banyaknya penduduk dapat menyebabkan bertambahnya beban negara. Banyaknya penduduk pun dapat meningkatkan potensi terjadinya pengangguran karena terjadinya ketidaksesuaian antara pencari kerja dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.
   Untuk menekan laju pertumbuhan penduduk, pemerintah melakukan beberapa program, salah satu program yang dibuat oleh pemerintah adalah program KB. KB (Keluarga Berencana) merupakan sebuah program dari pemerintah yang sudah umum diketahui oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Program KB merupakan program pemerintah yang sudah ada sejak tahun 1970-an. Program ini memiliki tujuan utama yaitu untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk agar seimbang antara jumlah penduduk dan sumber daya yang tersedia, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Selain itu program ini pun diharapkan dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi karena kehamilan yang tidak diinginkan ataupun jarak kelahiran anak yang terlalu dekat.
   Program KB (Keluarga Berencana) merupakan tindakan membantu pasangan suami istri untuk mencapai beberapa tujuan, contohnya ialah mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, mengatur jarak kelahiran anak, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga. Dalam pelaksanaannya, program KB memiliki tantangan berupa dampak positif dan negatif terkait dengan kesehatan masyarakat. Salah satu dampak positif dari program KB adalah terjadinya penurunan angka kelahiran yang signifikan. Selain berhasil dalam mengatur jarak dan jumlah kelahiran, program ini juga berhasil dalam membantu pasangan suami istri untuk memiliki keturunan yang sesuai dengan kemampuan ekonomi mereka. Hal ini pun mengurangi risiko kesehatan pada ibu dan anak, karena pada kehamilan yang memiliki jarak yang dekat dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti anemia hingga kematian ibu dan bayi. Program KB juga berdampak pada peningkatan kualitas hidup keluarga. Dengan jumlah anak yang terkendali, keluarga dapat mendukung tumbuh kembang anak dengan lebih optimal, sehingga dapat mengurangi masalah kesehatan khususnya stunting pada anak.
   Selain memiliki banyak dampak positif, program KB juga memiliki beberapa dampak negatif, khususnya yang berkaitan dengan aspek kesehatan. Banyak isu yang muncul mengenai efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi. Beberapa metode KB seperti pil KB, suntik KB, atau implan, dapat menimbulkan beberapa efek samping. Adapun beberapa efek samping tersebut dapat berupa terjadinya perubahan siklus menstruasi, peningkatan berat badan, terjadinya migrain, nyeri di area bekas suntikan, dan lainnya. Hingga saat ini pun masih banyak masyarakat yang menggunakan metode KB secara tidak tepat karena kurangnya edukasi. Hal tersebut dapat berpotensi menyebabkan terjadinya kegagalan kontrasepsi. Dampak ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga menimbulkan beban kesehatan masyarakat.
   Selain itu, masih terdapat banyak pro kontra yang terjadi dalam masyarakat mengenai penggunaan alat kontrasepsi, terutama bagi perempuan, sehingga dapat menghambat keberhasilan program KB. Di beberapa daerah, kesetaraan gender dapat membuat perempuan dipaksa untuk menggunakan KB, sehingga dapat menimbulkan tekanan psikologis dan gangguan kesehatan mental.
KATA KUNCI: KB, Kesehatan, Penduduk, Program
DAFTAR PUSTAKA