Mohon tunggu...
GURU MUDA
GURU MUDA Mohon Tunggu... Guru - GURU

Ketika keadaan tidak berpihak, maka tulisan adalah suara kecil yang mampu membantumu bertahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seorang Kyai Mengajariku bahwa Menulis itu Mudah

30 Januari 2023   01:03 Diperbarui: 30 Januari 2023   01:22 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flyer KBMN gel 28 Materi Kesembilan- Sumber: Tim Solid

 

    

“Seorang Kyai Mengajariku bahwa Menulis itu Mudah ” 


oleh: Julia Roli Sennang Banurea, S.Pd,Gr.

SD N 06 Ransi Dakan Kabupaten Sintang


              Prof. Dr. Ngainun Naim, M.H.I. adalah seorang cendekiawan. Sebutan ini tepat disematkan kepada beliau. Karena beliau merupakan sosok dosen intelektual dalam menggunakan kecerdasannya mentransfer ilmu kepada siapapun.

            Saat pertama kali membaca curriculum vitae (cv) beliau, “mengesankan”. Kata itu yang muncul di pikiran. Karena beliau telah menulis 47 buku dengan ragam judul yang unik dan syarat manfaat. Guru besar termuda di angkatannya ini adalah seorang kyai yang humanis.

            Kelas Belajar Menulis Nusantara memilih kyai ini sebagai pemateri dengan judul “menulis itu mudah”. Sharing materi tersebut menjadi cakrawala baru dalam memotivasi diri untuk menulis.

              Diawal materi beliau menjelaskan, bahwa beliau hanya ingin mengajak peserta agar bisa menulis. Caranya satu: “dengan menulis”.

            Kyai cerdas ini menyampaikan bahwa kunci dalam menulis adalah:  (1). Menulislah hal-hal sederhana yang kita alami (pengalaman hidup) sehari-hari itu sumber tulisan yang subur.

Kita akan mudah menuliskan karena kita menceritakan yang kita alami. Sisanya kita hanya memilih aspek apa yang mau kita ceritakan.      

            Tulislah apa yang kita alami sehari-hari. Jangan takut salah atau jelek. “Takutlah jika tidak menulis”.  

(2). Jangan menulis sambil dibaca lalu diedit. Hal itu menjadi hambatan psikologis dalam menuangkan pikiran.  “Nulis ya nulis”.

Tuliskan saja apa yang ada didalam pikiran secara bebas.  Terus saja menulis. Setelah selesai menulis, tinggalkan tulisan tersebut. Simpan komputer dan jangan dibaca dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun