Mohon tunggu...
Juliansyah Jul
Juliansyah Jul Mohon Tunggu... -

saya dosen, teratik gabung di kompasiana dot com karena isinya menarik

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Pintar Berbahasa Inggris, Mau?

19 Februari 2014   20:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:40 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebenarnya menguasai bahasa Inggris dapat dilakukan dengan 2 cara. Pertama-tama adalah dengan cara pembiasaan. Ini berarti si pembelajar dibiasakan untuk menggunakan bahasa Inggris sehari-hari, sehingga ketika pada saatnya digunakan, maka si pembelajar dapat secara otomatis berkomunikasi dalam bahasa Inggris.

Proses pembiasaan dapat dilakukan di keluarga. Orang tua, ayah dan ibu, yang sehari-hari menggunakan bahasa Inggris akan memberikan kemungkinan besar buat anak-anaknya mampu berkomunikasi dalam bahasa Inggris kelak di kemudian hari. Hal ini terjadi karena sang anak terbiasa mendengar, bertanya, menjawab, atau berkomentar dalam bahasa Inggris, dikarenakan mereka melihat model yang diperagakan oleh ayah ibunya. Pembelajaran dengan pembiasaan relatif lebih cepat memberikan hasil yang memuaskan. Namun begitu, tetap saja ada beberapa kelemahan dari pembelajaran dengan sistem pembiasaan.

Kelemahan pertama adalah tidak mudahnya diperoleh model untuk ditiru. Ini berarti, pembiasaan tidak akan terjadi apabila seseorang tidak melihat atau berinteraksi dengan siapapun yang dapat dijadikan model. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah ini, siapapun yang ingin menguasai bahasa Inggris, maka mereka harus menemukan dan terus menerus berinteraksi dengan model yang biasa memberikan contoh penggunaaan bahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari.

Kelemahan kedua adalah bahwa model yang ditiru untk mampu menggunakan bahasa Inggris bisa jadi bukan model yang terbaik. Seringkali sistem pembelajaran melalui pembiasaan tidak mengindahkan kaidah penggunaan bahasa Inggris yang benar. Pembiasaan hanya berhasil untuk kemampuan berbicara, sehingga kemampuan menulis, misalnya, seringkali rendah dikarenakan tidak didukung oleh kemampuan tata bahasa yang semestinya.

Kelemahan ketiga adalah bahwa si pembelajar harus terus menerus mendapat suasana ‘belajar’ yang diperoleh dari model yang ada. Sebagai contoh, seseorang yang mengikuti kebiasaan berbicara bahasa Inggris dari ayah dan ibunya, akan kehilangan mata rantai proses pembelajaran manakala ayah dan ibunya tidak berada di sekitarnya. Bisa jadi pembiasaan yang sudah terbentuk akan terkontaminasi oleh unsur lainnya, misalnya penggunaan bahasa lain yang didengar oleh sang anak (misalnya karena dia terlalu sering atau lama di asuh oleh pembantu yang tidak bisa berbahasa Inggris, dan lain-lain).

Terlepas dari masalah di atas, maka proses pembelajaran melalui pembiasaan masih dianggap efektif. Hal ini terbukti dengan penerapan sistem ini di beberapa pesantren, sekolah-sekolah boarding, tempat-tempat kursus, dan lain-lainnya, dimana di tempat-tempat tersebut, kebiasaan menggunakan bahasa Inggris sangat diutamakan. Diyakini, sistem pembelajaran melalui pembiasaan, sepanjang dilakukan dengan aturan tertentu yang ketat dilaksanakan, akan membuahkan hasil yang diharapkan.

Lantas, apa saja kelemahan belajar bahasa Inggris melalui pembiasaan? Bagaimana strategi praktis pembelajarannya? Bagaimana dengan pembelajaran dengan sistem penguasaan tata bahasa. Semoga semua akan dapat dibaca pada artikel berikutnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun