Mohon tunggu...
Julia
Julia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi

Dalam rangka memenuhi tugas Psikologi Teknologi dan Informasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stigma Sosial Masyarakat terhadap Penyintas Non-Consensual Dissemination of Intimate

9 Desember 2021   21:00 Diperbarui: 9 Desember 2021   21:01 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Relationship mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia, khususnya para remaja yang sedang mengalami masa puber hingga orang dewasa semuanya berlomba-lomba mencari kekasih untuk mendapatkan cinta. Namun dalam sebuah hubungan pencintaan tidak akan pernah lepas dari permasalahan-permasalahan yang ada di dalamnya, bahkan dapat membuat berakhirnya sebuah hubungan.

Berkirim pesan secara daring sudah biasa dilakukan oleh orang yang sedang berpacaran, PAP atau singkatan dari (Post A Picture) menjadi bumbu pemanis dalam pesan teks singkat yang dikirim melalui platform aplikasi Whatsapp. Biasanya PAP, terdiri dari foto atau video yang diambil secara langsung oleh pengirim pesan.

Berkedok kata cinta membuat kedua belah pihak terjerumus ke dalam masalah besar yang biasanya dianggap sepele. Dengan bermodal rayuan atau bahkan gaya pacaran yang sudah melebihi batas banyak muda mudi yang berpacaran mengirimkan PAP berupa foto atau video tanpa busana, khususnya dari pihak perempuan. Biasanya modus laki-laki yang meminta PAP foto atau video tanpa busana menggunakan janji-janji manis yang membuat pihak perempuan percaya hingga tanpa memikirkan bagaimana dampaknya.

Ibarat habis manis sepah dibuang begitulah istilah yang dapat menggambarkan kasus tersebut. Ketika masih sayang-sayangnya semuanya terjaga dengan rapih, namun setelah putus hubungan, ide jahat mulai bermunculan. Sudah banyak kasus kejahatan seksual yang viral di media sosial salah satunya tersebarnya video/foto tanpa busana yang ternyata disebar oleh mantan pacar korban. Hal tersebut memunculkan stigma-stigma dalam masyarakat baik bersifat negatif maupun positif.

Salah satu stigma negatif yaitu perkataan yang menyudutkan korban karena telah berani mengirimkan foto/video tanpa busana kepada pelaku hingga terjadi hal yang tidak diinginkan. Pandangan-pandangan negatif dari masyarakat dapat menimbulkan tekanan, rasa malu, bakan takut sehingga dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis korban.

Salah satu stigma positif yaitu perkataan yang memberikan motivasi kepada korban meminta korban untuk bangkit dari rasa malu, dan belajar dari kesalahan. Pandangan-pandangan positif inilah yang mampu membuat korban merasa aman, dan merasa masih ada yang peduli kepadanya.

Berdasarkan permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa tidak semua orang dapat dipercaya bakhan pacar sekalipun, setiap orang dapat berbuat jahat tanpa melihat siapa dimana dan kapan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun