Kalian ngerasa gak, sih, kalau Gen Z tuh gengsi banget buat bilang, "tolong", "maaf", dan "terima kasih"? Tapi, masa sih, tiga kata itu bisa menyinggung ego mereka?
Padahal, bilang "tolong" bukan berarti lemah, bilang "maaf" juga bukan berarti salah, dan bilang "terima kasih" bukan berarti hutang budi.
Di era saat ini, dunia didominasi oleh kalangan Gen Z yang terkenal akan penuh ambisi dan memiliki harapan besar terharap masa depaan. Gen Z juga dikenal sebagai generasi paling up-to-date terhadap tren. Namun, karena besarnya ambisi mereka terhadap masa depan, mereka sering kali mengabaikan hal-hal kecil seperti mengucapkan kata "tolong", "maaf", dan "terima kasih".
Tiga kata tersebut merupakan "kata ajaib" yang bisa dibilang sederhana, tetapi mempunyai arti mendalam. Di era modern ini, kata tersebut bisa tergolong sebagai bare minimum yang seharusnya biasa diucapkan semua orang. Namun, banyak yang merasa gengsi mengucapkan tiga kata tersebut.
Salah satu alasan Gen Z gengsi mengucapkan, "tolong", "maaf", dan "terima kasih" adalah perasaan bahwa ekspresi digital seperti emoji atau stiker sudah lebih dari cukup untuk mewakili perasaan mereka. Itu mengapa kata-kata sopan santun itu dianggap "old school". Selain itu, budaya fast-paced yang kuat pada Gen Z kadang membuat mereka ingin langsung to the point.
Ada tips supaya terbiasa mengucapkan tiga kata ajaib ini; kamu bisa mulai dari hal-hal kecil seperti melatih diri sendiri untuk selalu mengucapkannya ke teman, keluarga, atau bahkan ke orang asing. Contohnya, sekadar bilang "terima kasih" ke kasir atau bilang "maaf" kalau nggak sengaja menyenggol orang. Bisa juga dengan menjadikan lingkungan sekitar lebih suportif---kalau lagi nongkrong, saling ingatkan pentingnya menghargai orang lain lewat tiga kata ajaib ini.
Selain menerapkan tiga kata ajaib ke dalam diri kita, kita juga harus membiasakan diri mendengar kata-kata tersebut ditujukan kepada kita agar tidak asing di telinga. Mengucapkan kata-kata ini membutuhkan komunikasi dua arah. Kita bisa menerapkan tiga kata ajaib itu terlebih dahulu didalam keseharian agar lawan bicara kita terbiasa.
Untuk membiasakan diri pun tidak selalu membosankan. Zaman sekarang, ada banyak edukasi yang bisa dipelajari secara menyenangkan, contohnya seperti menonton pertunjukan. Pertunjukan seni teater merupakan cara yang lumayan diminati mahasiswa untuk menyampaikan iklan layanan masyarakat. Gen Z khususnya, lebih mudah menangkap pesan yang disampaikan secara visual.
Menceritakan tentang Maggie Harper, seorang bos yang kurang disukai rekan-rekan kerjanya karena sifat angkuhnya. Suatu hari, Maggie terjebak ke dunia "darkside" yang penuh orang-orang jahat---cerminan sikapnya di dunia nyata. Dalam usaha keluar dari sana, Maggie bertemu Meliora, sosok dari "lightside" yang memberitahu syarat untuk kembali adalah dengan mengucapkan tiga kata ajaib dengan tulus.Â