Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Menggerakkan Ekonomi Garut: Pasar Bungbulang, Roda Ekonomi Masyarakat Kecil yang Terus Berputar

3 Oktober 2025   17:27 Diperbarui: 3 Oktober 2025   17:27 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana transaksi penjual dan pembeli terlihat ramai di Pasar Bungbulang, Kab. Garut, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025). | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Di tengah hiruk pikuk los sayuran, perhatian saya tertuju pada seorang pedagang bernama Enok. Ia adalah seorang wanita berusia 45 tahun yang tampak cekatan menata tumpukan sayuran hijau di hadapannya. Ekspresi wajahnya menunjukkan ketekunan dan fokus.

Saya menghampiri Ibu Enok setelah ia selesai melayani seorang pembeli. Ia menyambut saya dengan senyum ramah, meskipun napasnya sedikit terengah karena kesibukan pagi. Kisah Bu Enok adalah cerminan dari ratusan pedagang lain di pasar ini.

"Saya sudah jualan di sini selama lima tahun, Pak" cerita Bu Enok. Waktu lima tahun itu membuatnya menjadi salah satu pedagang yang paling mengerti seluk-beluk pasar ini. Ia telah menyaksikan berbagai perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu.

Bu Enok menjelaskan bahwa ia sudah berjualan sejak sebelum pasar ini direnovasi. Ia menyebutkan, pasar ini mengalami program revitalisasi yang cukup besar sekitar tiga tahun yang lalu. Perbaikan itu membuat bangunan menjadi lebih teratur dan bersih, tetapi semangat pedagang tetap sama.

Revitalisasi membuat kondisi pasar lebih baik, namun tidak mengubah esensi perjuangan para pedagang. Mereka tetaplah orang-orang yang mengandalkan modal kecil, tetapi memiliki semangat yang besar. Bagi mereka, pasar yang bersih adalah kenyamanan, tetapi rezeki tetap datang dari kegigihan.

Ketika ditanya mengenai alasannya tetap bertahan di sana, Bu Enok menyatakan rasa syukurnya. "Alhamdulillah, Pak. Dari jualan sayur di los ini lah saya bisa menghidupi keluarga," katanya dengan tulus. Hasil jerih payahnya memastikan anak-anaknya bisa sekolah dan kebutuhan sehari-hari terpenuhi.

Bu Enok adalah simbol ketangguhan. Setiap hari ia menghadapi persaingan, fluktuasi harga, dan kondisi pasar yang kadang tidak menentu. Namun, ia tidak pernah menyerah. Baginya, pekerjaan ini adalah sebuah amanah dan ladang rezeki yang harus dijaga.

Ia kemudian menegaskan betapa pentingnya pasar ini bagi komunitas lokal. "Ini pasar ikonik di Bungbulang, Pak. Ini satu-satunya sumber perekonomian untuk kami yang jualan kecil-kecilan begini," jelasnya. Ucapan ini menunjukkan bahwa Pasar Bungbulang adalah pilar ekonomi personal bagi keluarganya.

Bagi Bu Enok, tidak ada pilihan lain. Modal terbatas yang dimilikinya hanya bisa diputar di lingkungan pasar tradisional ini, tempat di mana ia bisa berinteraksi langsung dengan pelanggan dan mendapatkan tempat jualan yang relatif terjangkau.

Cerita Bu Enok adalah salah satu dari sekian banyak kisah inspiratif di pasar ini. Mereka adalah penjaga asa keluarga. Melalui aktivitas dagang yang sederhana ini, mereka secara kolektif memastikan Roda Ekonomi Masyarakat Kecil di Bungbulang terus berputar tanpa henti.

Peran Pasar sebagai Ikon dan Motor Penggerak Lokal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun