Panggung politik nasional kembali diwarnai dengan sebuah keputusan besar. Pada hari Senin, 8 September 2025, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Presiden Prabowo Subianto secara resmi melantik Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan (Menkeu) yang baru.Â
Pergantian ini bukan sekadar pergeseran posisi, melainkan sebuah babak baru yang sarat makna. Purbaya menggantikan sosok yang telah lama dipercaya mengelola keuangan negara, Sri Mulyani.Â
Momen pelantikan itu menjadi sorotan utama, terutama saat Purbaya tampil dengan jas dan dasi biru, simbol dari tugas baru yang kini diemban.
Keputusan Presiden ini merupakan bagian dari "Reshuffle Kabinet Merah Putih", sebuah langkah strategis untuk memastikan setiap kementerian bekerja optimal demi kemajuan bangsa.Â
Namun, di balik seremonial pelantikan dan analisis ekonomi yang muncul, ada satu isu yang langsung mencuat dan menarik perhatian publik yaitu kesejahteraan guru.Â
Istilah "upah guru" menjadi perbincangan hangat, mencakup semua aspek finansial para pendidik, mulai dari gaji pokok, tunjangan, hingga honor bagi mereka yang mengabdi di berbagai penjuru negeri.Â
Jutaan guru kini menaruh harapan besar pada Purbaya, berharap ia bisa membawa inovasi untuk mengatasi masalah yang sudah mengakar ini.
Purbaya Yudhi Sadewa, seorang ekonom dan insinyur asal Bogor, sebelumnya menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dengan latar belakang yang kuat dalam stabilitas sistem keuangan, ia diharapkan mampu membawa pemikiran segar dalam mengelola anggaran negara.Â
Namun, publik kini menanti, apakah keahliannya juga akan diterjemahkan menjadi kebijakan yang berpihak pada kesejahteraan para pendidik? Pertanyaan ini menjadi sangat relevan karena guru adalah pilar utama dalam membangun sumber daya manusia berkualitas, yang merupakan kunci bagi masa depan Indonesia.
Isu "upah guru" bukanlah sekadar masalah nominal. Ini adalah cerminan dari komitmen negara terhadap pendidikan. Ketika para guru tidak mendapatkan hak-hak finansial yang layak, motivasi dan kinerja mereka dapat terpengaruh. Hal ini pada akhirnya akan berdampak pada kualitas pembelajaran di sekolah.Â
Oleh karena itu, langkah-langkah yang akan diambil Purbaya sebagai Menteri Keuangan akan menjadi indikator penting seberapa serius pemerintah saat ini dalam memprioritaskan pendidikan sebagai investasi jangka panjang.