Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Merdeka dari Balik Kerupuk Gantung, Mereka Belajar Sabar dalam Menikmati Hidup

19 Agustus 2025   11:12 Diperbarui: 19 Agustus 2025   11:12 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya melihat banyak ekspresi di wajah anak-anak. Ada yang frustasi karena tidak bisa meraih kerupuknya. Ada yang sabar, menunggu kerupuknya diam. Ada yang tertawa melihat teman-temannya kesulitan. 

Tapi, yang paling jelas, semua anak belajar. Lomba ini bukan hanya soal siapa yang paling cepat, tapi juga soal bagaimana mereka menghadapi tantangan.

Pelajaran dari Sepotong Kerupuk

Melihat mereka berjuang, saya jadi sadar. Lomba balap kerupuk ini lebih dari sekadar permainan. Lomba ini adalah pelajaran hidup yang berharga. 

Anak-anak itu belajar bahwa tidak semua hal bisa didapat dengan cepat. Kerupuk yang digantung itu adalah gambaran dari impian atau tujuan mereka. Kadang, butuh kesabaran ekstra untuk menggapainya.

Mereka juga belajar untuk tidak buru-buru. Anak-anak yang loncat-loncat tidak dapat apa-apa, malah semakin lelah. Sementara, yang sabar dan fokus, pelan-pelan bisa memakan kerupuknya. 

Ini mengajarkan mereka bahwa terkadang, berhenti sejenak untuk memikirkan strategi jauh lebih baik daripada bergerak tanpa rencana. Hidup itu seperti itu juga. Tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan tergesa-gesa.

Pada akhirnya, yang menang bukan hanya mereka yang berhasil menghabiskan kerupuknya. Yang paling penting, mereka semua berhasil melewati prosesnya. Mereka belajar menahan diri, mengendalikan emosi, dan bersabar. 

Bagi anak-anak ini, "merdeka" bukan hanya soal bebas dari penjajahan. Merdeka juga berarti bebas dari rasa tidak sabar, dari keinginan untuk mendapatkan segalanya dengan instan.

Kesimpulan

Pada akhirnya, lomba balap kerupuk di perayaan Hari Kemerdekaan itu adalah pelajaran berharga. Di balik tawa dan perjuangan anak-anak yang mencoba meraih sepotong kerupuk, ada makna yang dalam. Mereka tidak hanya merayakan hari kemerdekaan bangsa, tapi juga merdeka dari diri mereka sendiri, dari sifat terburu-buru. Mereka belajar bahwa hidup itu perlu dinikmati dengan kesabaran, langkah demi langkah, sama seperti saat mereka menikmati kerupuk gantung itu. Dengan sabar, mereka akan bisa menggapai apa pun yang mereka inginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun