Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menyulam Senyum di Hati Orangtua: Bukan Hanya Uang, tapi Pelukan Waktu yang Menjahit Rindu

13 Agustus 2025   17:24 Diperbarui: 13 Agustus 2025   17:24 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat berkumpul bersama orangtua di Garut, Jawa Barat. | Dok. Pribadi/Jujun Junaedi

Ketika kita berbicara tentang memberi orangtua, pikiran kita seringkali langsung tertuju pada uang. Kita berpikir bahwa dengan memberikan uang bulanan, membelikan barang mewah, atau membayar semua tagihan, kita sudah menjadi anak yang berbakti. 

Kita bangga dengan kemampuan finansial yang kita miliki, merasa bahwa itulah cara terbaik untuk menunjukkan rasa terima kasih. Namun, di balik senyum yang mereka tunjukkan saat menerima uang, ada rindu yang mungkin tidak terucap. Ada kekosongan yang tidak bisa diisi oleh lembaran rupiah.

Orangtua, terutama yang sudah memasuki usia senja, telah melewati banyak hal dalam hidup mereka. Mereka sudah tidak lagi membutuhkan segalanya. Apa yang paling berharga bagi mereka adalah kehadiran kita, anak-anak yang telah mereka besarkan. 

Uang memang penting untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, namun itu hanyalah satu bagian dari puzzle. Bagian lain yang jauh lebih besar adalah waktu, perhatian, dan kasih sayang tulus yang tidak bisa diuangkan. Inilah makna sejati dari memberi orangtua yang sering kita lupakan.

Kita sering merasa sudah cukup dengan memberikan uang, lalu sibuk dengan kehidupan kita sendiri. Kita berasumsi bahwa orangtua kita bahagia karena hidup mereka terjamin secara finansial. Padahal, mereka mungkin duduk sendiri di rumah, merindukan obrolan ringan, atau sekadar didengarkan. 

Ketika kita memberi orangtua uang tapi tidak pernah punya waktu untuk mereka, kita sebenarnya hanya memberikan sebagian dari kebahagiaan. Sisa dari kebahagiaan itu, yang paling berharga, masih tersembunyi dan belum tersentuh.

Makna Pemberian yang Terabaikan: Pelukan dan Waktu

Banyak anak yang sukses di kota, lalu mengirimkan uang dalam jumlah besar ke kampung halaman. Mereka merasa tugasnya selesai. Mereka mungkin tidak sadar bahwa memberi orangtua bukan hanya tentang transfer uang, tetapi tentang transfer emosi. 

Seorang ibu atau ayah lebih menghargai telepon dari anaknya yang jauh, meskipun hanya lima menit, daripada uang yang mereka terima. Telepon itu adalah bukti bahwa mereka masih diingat, dicintai, dan dihargai.

Pelukan adalah salah satu bentuk pemberian yang paling kuat dan tidak ternilai. Sebuah pelukan hangat bisa menyampaikan pesan yang tidak bisa diucapkan oleh ribuan kata. Pelukan bisa menghapus air mata, menguatkan hati yang rapuh, dan memberi rasa aman. 

Saat kita memberi orangtua sebuah pelukan, kita sedang memberikan mereka kehangatan yang tak bisa dibeli. Itu adalah pelukan yang menjahit rindu, yang menyatukan kembali jarak dan waktu yang memisahkan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun