Tanam di pot atau wadah yang sudah disiapkan, letakkan di tempat yang cukup terkena sinar matahari, dan siram secara teratur. Dalam beberapa minggu, tunas-tunas baru akan mulai muncul, dan tak lama kemudian, Anda sudah bisa memanen seledri segar Anda sendiri.
Tidak ada aturan baku yang terlalu ketat. Anda bisa mulai dengan satu pot kecil, dan jika berhasil, Anda bisa menambah pot lainnya. Ini adalah proses belajar yang menyenangkan. Kegagalan di awal itu wajar, jangan menyerah. Setiap tanaman punya karakteristiknya sendiri, dan Anda akan belajar banyak dari pengalaman langsung. Yang penting adalah niat dan konsistensi dalam merawatnya.
Berkebun seledri di rumah juga bisa menjadi kegiatan yang sangat menyenangkan dan menenangkan. Di tengah hiruk pikuk kesibukan sehari-hari, meluangkan waktu untuk merawat tanaman bisa menjadi terapi stres yang ampuh.Â
Melihat tunas-tunas baru tumbuh, bunga-bunga bermekaran, atau buah-buahan yang mulai matang, adalah kepuasan tersendiri. Ini adalah hobi yang sehat, produktif, dan bisa dinikmati oleh semua anggota keluarga, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Anak-anak bisa diajak serta dalam proses menanam dan merawat. Ini adalah cara yang bagus untuk mengajarkan mereka tentang alam, siklus hidup tanaman, pentingnya makanan sehat, dan juga rasa tanggung jawab.Â
Mereka akan lebih menghargai makanan yang mereka konsumsi, karena mereka tahu bagaimana prosesnya dari awal sampai akhir. Kegiatan ini juga bisa meningkatkan bonding antar anggota keluarga, menciptakan momen-momen kebersamaan yang berkualitas.
Bagi Anda yang tinggal di apartemen atau rumah dengan lahan terbatas, jangan khawatir. Konsep berkebun mini sangat cocok untuk Anda. Seledri tidak memerlukan banyak ruang. Anda bisa menanamnya di pot-pot kecil yang diletakkan di balkon, teras, dekat jendela, atau bahkan menggantungnya secara vertikal.Â
Ada banyak ide kreatif untuk memaksimalkan ruang terbatas, seperti menggunakan rak susun atau botol bekas yang disusun rapi. Keterbatasan lahan bukanlah penghalang untuk punya kebun seledri pribadi.
Selain itu, menanam seledri sendiri juga mendukung gaya hidup berkelanjutan. Anda mengurangi jejak karbon karena tidak perlu transportasi untuk membeli sayuran. Anda juga mengurangi sampah plastik dari kemasan seledri yang biasa dibeli di supermarket.Â
Bahkan, Anda bisa mendaur ulang sisa-sisa makanan atau sampah organik menjadi kompos untuk pupuk alami, menciptakan siklus yang ramah lingkungan. Ini adalah kontribusi kecil Anda untuk bumi yang lebih hijau.
Pertanyaannya sekarang, kenapa tidak mencoba? Anda tidak akan rugi apa-apa. Modal yang dibutuhkan sangat minim, bahkan bisa dibilang gratis jika Anda menggunakan sisa akar seledri dan wadah bekas. Risiko kegagalannya pun kecil karena seledri termasuk tanaman yang mudah beradaptasi. Manfaat yang akan Anda dapatkan jauh lebih besar daripada usaha yang Anda keluarkan.