Mohon tunggu...
Jujun Junaedi
Jujun Junaedi Mohon Tunggu... Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Pendidik dan pemerhati lingkungan. Aktif mengedukasi di sekolah berwawasan lingkungan di Kota Bandung sejak 1997

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Lapak Giling Daging "Survival Mode": Akal Kreatif Korban PHK Berdaya di Tengah Badai Ekonomi

26 Juni 2025   07:28 Diperbarui: 26 Juni 2025   07:28 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengalaman Sarnawi sebagai operator mesin gilingan daging sebelumnya sangat membantu. Dia sudah paham seluk beluk operasional mesin, tahu bagaimana menjaga kebersihannya, dan juga mengerti kualitas daging yang baik. 

Pengetahuannya ini menjadi nilai tambah yang membuat pelanggan percaya. Keterampilan yang dia miliki dari pekerjaan lama tidak sia-sia, malah menjadi modal berharga untuk usaha barunya ini.

Kemitraan antara Sarnawi dan temannya juga menjadi kunci keberhasilan. Mereka saling mendukung, saling melengkapi, dan bekerja sama untuk memajukan usaha. Pembagian tugas yang jelas dan komunikasi yang baik membuat operasional lapak berjalan lancar. 

Ini adalah bukti bahwa kolaborasi dapat menjadi kekuatan besar, terutama di tengah kondisi ekonomi yang sulit. Bersama, mereka jauh lebih kuat daripada jika berjuang sendirian.

Kisah Sarnawi ini adalah cerminan dari banyak cerita serupa di luar sana. Di mana-mana, orang-orang yang terkena PHK tidak menyerah pada nasib. Mereka mencari cara, memutar otak, dan memanfaatkan kemampuan atau modal kecil yang mereka miliki untuk memulai sesuatu yang baru. 

Ini adalah semangat "survival mode" yang sesungguhnya semangat untuk bertahan, beradaptasi, dan bahkan berkembang di tengah situasi yang tidak menguntungkan.

Fenomena ini menunjukkan bahwa krisis ekonomi bisa menjadi pemicu kreativitas dan inovasi. Ketika pintu-pintu pekerjaan formal tertutup, masyarakat terdorong untuk menciptakan peluang mereka sendiri. 

Dari usaha kecil-kecilan di rumah, hingga kemitraan seperti yang dilakukan Sarnawi, semua adalah bagian dari strategi bertahan hidup yang cerdas dan berani. Mereka membuktikan bahwa ada potensi besar di sektor informal, yang seringkali menjadi penyelamat di masa krisis.

Pemerintah memang perlu terus memikirkan program-program untuk membantu korban PHK. Namun, inisiatif dari masyarakat sendiri, seperti yang dilakukan Sarnawi, juga patut diapresiasi dan mungkin bisa menjadi inspirasi bagi yang lain. 

Dengan sedikit dukungan, semangat kewirausahaan semacam ini bisa tumbuh lebih besar dan membantu mengurangi angka pengangguran secara signifikan.

Sarnawi sendiri optimistis dengan masa depan usahanya. Dia berharap lapaknya bisa terus berkembang, menambah pelanggan, dan mungkin suatu hari nanti bisa membuka cabang baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun