Saat ini, di seluruh satuan pendidikan, baik PAUD, dasar, maupun menengah, suasana sedang sibuk. Guru-guru, staf administrasi, dan kepala sekolah bekerja keras menyiapkan penilaian akhir tahun pelajaran 2024-2025. Puncaknya adalah pembagian buku rapor.Â
Momen ini selalu dinanti, kadang dengan cemas, kadang dengan bangga. Bagi banyak orang tua, rapor adalah cerminan keberhasilan anak mereka selama setahun belajar. Angka-angka yang tertera di sana seringkali menjadi penentu utama dalam menilai apakah anak sudah berhasil atau belum.
Namun, benarkah rapor hanya tentang angka? Ketika kita melihat nilai-nilai yang "terpenuhi", artinya mencapai target atau bahkan lebih, apakah itu sudah cukup untuk menggambarkan seluruh perjalanan belajar seorang anak? Pertanyaan ini menjadi sangat penting untuk direnungkan, terutama di tengah kesibukan menjelang pembagian rapor.Â
Angka-angka di rapor memang penting sebagai salah satu indikator, tapi seringkali kita lupa bahwa di balik setiap angka, ada proses panjang yang jauh lebih berharga.
Rapor sebagai Dokumen Hasil Akhir
Mari kita mulai dari fungsi dasar rapor. Rapor adalah dokumen resmi yang mencatat hasil belajar siswa dalam periode tertentu, biasanya satu semester atau satu tahun ajaran.Â
Di dalamnya ada nilai-nilai mata pelajaran, catatan tentang sikap, dan mungkin absensi. Angka-angka ini biasanya merupakan hasil dari berbagai penilaian, seperti ulangan harian, tugas, proyek, hingga ujian akhir. Jika semua nilai menunjukkan standar yang diharapkan, kita bilang nilainya terpenuhi.
Bagi orang tua, rapor dengan nilai yang terpenuhi tentu menjadi kabar gembira. Ini berarti anak mereka berhasil menguasai materi pelajaran. Ada rasa lega dan bangga. Sekolah juga merasa sukses karena berhasil mengantarkan siswa mencapai target belajar. Tidak ada remedial, tidak ada masalah berarti, semuanya berjalan sesuai rencana.
Namun, fokus berlebihan pada angka yang terpenuhi bisa jadi menjebak. Kita bisa lupa bahwa pendidikan itu lebih dari sekadar deretan angka. Pendidikan adalah proses yang kompleks, melibatkan berbagai aspek perkembangan anak: kognitif, emosional, sosial, dan fisik. Angka mungkin hanya bisa menangkap sebagian kecil dari aspek kognitif saja.
Melampaui Angka: Pentingnya Proses Penilaian
Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud dengan proses penilaian? Proses penilaian itu mencakup semua kegiatan yang dilakukan guru untuk mengamati, mengukur, dan mengevaluasi kemajuan belajar siswa sepanjang waktu.Â